INDOSPORT.COM - Persik Kediri sempat mengguncang jagat sepak bola nasional kala baru muncul ke kasta tertinggi. Memegang predikat sebagai juara Liga Indonesia Divisi satu 2002, tim Macan Putih melengkapinya dengan gelar Juara Divisi Utama tahun 2003 silam.
Beberapa diantara skuat di masa kejayaan lampau diantaranya adalah Musikan, Khusnul Yuli, Harianto, Suswanto, Wahyudi hingga pilar asing pada diri Bamidele Frank Bob Manuel. Sedangkan di sektor pertahanan, terdapat nama Siswantoro, defender lugas nan taktis yang disegani pada masanya.
Lebih dari satu dekade lalu, Siswantoro sudah gantung sepatu dan menekuni dunia kepelatihan. Setelah merampungkan tugas sebagai asisten Milomir Seslija di Arema FC 2019 lalu, bagaimana kabar dari defender legendaris bagi publik sepak bola Kota Tahu tersebut?
"Alhamdulillah kabar baik Mas. Saya sekarang kembali mengabdi sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara), guru di SMA Negeri 1 Tumpang, Kabupaten Malang," kata Pak Sis ketika dihubungi Indosport, Selasa (12/05/20).
Dia pun sangat antusias ketika membahas karirnya sebagai pesepakbola, terutama ketika membela Persik. Selama empat tahun (2002-2006), disebutnya sebagai periode terbaik karirnya sebagai defender handal di sektor pertahanan.
Periode emas itu dilaluinya dengan langsung membawa Persik Juara Liga Indonesia Divisi Utama 2003. Pengalaman gemilang di level internasional pun juga dirasakannya bersama tim Macan Putih, saat berlaga di Liga Champions Asia 2004.
"Juara kompetisi dan bermain di level internasional, baru saya rasakan waktu di Persik," tandas Pak pelatih kelahiran Madiun, yang pada 2 Mei lalu tepat berusia 53 tahun tersebut.
"Status PNS (Pegawai Negeri Sipil) pun saya dapatkan setelah membawa Persik Juara. Makanya, saya menjaga penuh amanah dengan mengabdi sebaik mungkin sebagai ASN," sambung dia.