INDOSPORT.COM – Pemain belakang PSIS Semarang, Safrudin Tahar tercatat sudah enam tahun membela Laskar Mahesa Jenar sejak tahun 2014.
Ketika itu, pemain asal Maluku ini hijrah ke Semarang usai tahun sebelumnya memperkuat tim asal Sulawesi Selatan, PSM Makassar.
Di awal bergabungnya Tahar ke PSIS, ternyata ia juga mengikuti proses seleksi seperti pemain-pemain lainnya. Walaupun saat itu ia berstatus pernah dipanggil Timnas Indonesia U-23, pemain yang mengenakan nomor punggung 27 ini tetap dipantau terlebih dahulu oleh tim pelatih PSIS pada saat itu.
“Dulu saya pertama kali bisa datang ke Semarang karena ditelfon oleh salah satu pengurus dan diminta kirim curriculum vitae. Setelah saya kirim, saya disuruh datang,” tutur Tahar kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.
Waktu Tahar datang ke PSIS sebetulnya ia diproyeksikan menjadi bek tengah. Pemain berusia 26 tahun ini mengaku sempat grogi karena posisi aslinya merupakan bek sayap di klub-klub sebelumnya ia bermain sepak bola.
“Waktu saya datang memang ditawarkannya sebagai stopper. Saya mencoba tantangan itu dan Alhamdulillah lolos padahal itu bukan posisi asli saya,” ungkapnya.
Walaupun saat itu diproyeksikan sebagai tengah, seiring berjalannya waktu Tahar akhirnya kembali bermain sebagai bek sayap di PSIS dan selalu menjadi pilihan utama hingga saat ini.
Di Liga 1 2019 silam, ketika PSIS krisis bek tengah, Tahar juga mampu tampil bermain ciamik ketika dipercaya Bambang Nurdiansyah untuk turun di posisi bek tengah.
Safrudin Tahar sendiri merasa bersyukur karena bisa bermain di beberapa posisi dan berkontribusi maksimal untuk klub Liga 1, PSIS Semarang. “Bersyukur pastinya bisa diberikan kelebihan bermain di posisi lain selain wing back,” pungkas Tahar.