INDOSPORT.COM – Berikut dua penggawa PSIS Semarang yang jadi pemain terbaik dalam sejarah kompetisi Liga Indonesia.
PSIS Semarang adalah satu klub yang memiliki nilai sejarah tersendiri di kompetisi sepak bola Liga Indonesia.
Klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini juga sudah merengkuh prestasi seperti pada saat mereka juara era perserikatan di tahun 1987 dan juara Liga Indonesia edisi kelima pada tahun 1999.
Tak hanya itu, PSIS juga hampir meraih gelar juara pada tahun 2006. Namun, sayangnya ketika itu klub kebanggaan Panser Biru dan Snex ini hanya berhasil menjadi runner up usai takluk melawan Persik Kediri di partai final yang berlangsung di Stadion Manahan, Kota Surakarta.
Di era Liga Indonesia, para pemain PSIS juga berhasil mendapatkan gelar individu usai berhasil mengantarkan klub asal Ibukota Jawa Tengah ini berprestasi seperti di tahun 1999 dan 2006.
Yang pertama tentu di tahun 1999, pada saat PSIS juara Liga Indonesia ke V, Ali Sunan yang ketika itu menjadi kapten PSIS dinobatkan menjadi pemain terbaik Liga Indonesia edisi tersebut.
Penampilan apiknya bersama Laskar Mahesa Jenar sepanjang kompetisi di tahun 1998/99 membuat pemain asal Lamongan ini berhak menyandang best player di akhir kompetisi.
Dinobatkannya Ali Sunan sebagai pemain terbaik kompetisi tahun 1998/99 juga menjadi penanda pemain PSIS pertama yang meraih gelar individu di kompetisi resmi sejak era Liga Indonesia pertama.
Setelah era Ali Sunan, PSIS kembali mengirimkan salah satu pemainnya menjadi best player di kompetisi Liga Indonesia pada tahun 2006.
Maman Abdurahman yang menjadi palang pintu PSIS di tahun tersebut dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Indonesia tahun 2006 usai berhasil membawa PSIS juara dua.
Penampilan konsistennya di lini belakang PSIS bersama Zoubairou Garba dan Fofee Kamara membuat pemain yang kini berkostum Persija Jakarta ini layak dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Sejak era Maman Abdurahman, PSIS hingga tahun 2020 belum mengirimkan lagi pemainnya yang dinobatkan menjadi pemain terbaik Liga Indonesia atau penghargaan lainnya yang bersifat individu.
Di tahun 2016, salah satu pemain PSIS yakni Johan Yoga Utama sebenarnya mendapatkan penghargaan individu usai menjadi top skor di kompetisi ISC B. Namun sayangnya ketika itu turnamen tersebut bersifat tidak resmi karena di dalam masa transisi usai PSSI dihukum oleh FIFA.