INDOSPORT.COM - Kabar terkini Christian Vieri, salah satu mesin gol mematikan Italia yang kerap berpindah-pindah klub dan di cap playboy hingga akhirnya menemukan arti kesetiaan bersama Inter Milan.
Pada era-90an, Inter Milan pernah memiliki sederet penyerang mematikan, dan salah satunya adalah Christian Vieri yang menyarangkan 123 gol dari 190 penampilan sepanjang enam musim berseragam La Beneamata.
Dianggap sebagai salah satu striker terbaik bahkan legenda di Stadio Giuseppe Meazza berkat kesetiannya, namun fakta menyebut jika Christian Vieri merupakan pemain yang sulit untuk bertahan lama dengan satu klub.
Memulai karier bersama Torino musim 1991/92, Christian Vieri muda hanya bertahan selama dua musim dengan catatan 9 penampilan dan torehan dua gol. Catatan cukup impresif bagi pemain yang belum pernah mencecap sepak bola profesional sama sekali.
Langsung memulai karier profesional dengan tampil di kompetisi tertinggi Liga Italia, membuat Christian Vieri memutuskan pindah ke liga yang berada di bawahnya, dan Pisa menjadi tim berikutnya yang ia perkuat musim 1992/93.
Bersama tim Serie B tersebut, dirinya masih kurang teruji dengan hanya mencatatkan 18 laga dan torehan dua gol. Usai memperkuat Pisa, Christian Vieri kerap berpindah-pindah tiap akhir musim mulai dari Ravenna, Venezia bahkan saat memperkuat tim-tim besar seperti Atalanta, Juventus, Atlético Madrid, Lazio tak juga membuatnya betah.
Padahal bersama tim-tim tersebut, Christian Vieri berhasil meraih trofi juara atau setidaknya mendapat gelar individu terbaik pada akhir musim.
Sebut saja UEFA Super Cup, Intercontinental Cup dan Serie A saat berseragam Juventus. Atau Supercoppa Italiana dan UEFA Cup ketika bersama Lazio, hingga gelar top skor kala bermain bersama Atlético Madrid di Liga Spanyol.
Jika di total, maka dalam sembilan tahun karier sepak bolanya dari 1991 hingga 1999, sudah ada delapan tim berbeda yang pernah diperkuat.
Mendapat julukan nomaden lantaran selalu berpindah-pindah tim, Christian Vieri akhirnya menemukan arti kesetiaan saat Inter Milan datang memberikan tawaran kontrak kepadanya musim 1999/00 silam.
Uang sebesar 33 juta euro yang diberikan Inter, membuat Lazio luluh dan rela melepas Vieri. Ada satu hal menarik dalam transfer Christian Vieri, yakni Banderol harga fantastis yang membuat jebolan Marconi Stallions ini menjadi pesepakbola termahal dunia saat itu.
Bahkan koran resmi Vatikan, L'Osservatore Romano, sampai mengkritisi pembelian gila Inter Milan dan menganggapnya sebagai penghinaan terhadap orang-orang miskin.
Namun label pemain termahal yang melekat dalam diri Christian Vieri, membuat sang pemain mulai menemukan makna cinta akan sebuah tim. Jika di tim-tim sebelumnya ia bertahan paling lama dua musim, namun saat bermain di stadion San Siro, Vieri berhasil mencatatkan enam musim secara beruntun.
Melansir laman resmi klub, disebutkan jika Christian Vieri bersedia hengkang ke Inter lantaran ia sangat ingin berduet dengan Ronaldo, penyerang Brasil yang saat itu juga berada di San Siro.
“Saya bergabung dengan Inter karena Ronaldo. Saya ingin bermain dengannya, pemain terbaik di dunia. Saya tidak pernah merasa kagum dengan rekan-rekan saya di tim seperti apa yang saya rasakan kepadanya. Saya bahkan rela mundur satu langkah hanya demi dirinya karena Ronaldo adalah yang terbaik dari siapapun," ucap Vieri.
Namun sayang, mimpi Vieri berduet dengan Ronaldo hanya tercipta dalam 11 pertandingan lantaran kedua pemain lebih banyak berkutat cedera. Hingga akhirnya Ronaldo hengkang ke Real Madrid tahun 2002 lalu.
Meski awalnya hengkang ke Inter lantaran kagum dengan Ronaldo, namun rasa cinta Vieri tampaknya mulai tumbuh, bahkan saat idolanya pindah ke Real Madrid, dirinya masih tetap setiap bersama Inter Milan hingga tiga musim kedepan.
Setelah hanya memberikan satu gelar Coppa Italia buat Inter Milan, akhirnya Vieri memutuskan hengkang dan berlabuh ke klub rival AC Milan.
Namun cintanya terhadap klub selain Inter tampak tidak terlihat, terbukti usai tak lagi berseragam Biru-Hitam, dirinya sudah lima kali ganti tim dalam empat musim sebelum memutuskan pensiun pada 20 Oktober 2009.
Sejatinya, kehidupan gampang bosan Vieri tidak cuma terjadi dalam karier sepak bolanya, bahkan dunia percintaannya pun kerap dihiasi cerita berpindah-pindah pasangan dan main hati.
Saat masih aktif bermain, Vieri sering digosipkan terlibat asmara dengan sejumlah selebriti atau tokoh terkemuka, termasuk Elisabetta Canalis, Melissa Satta, Debora Salvalaggio, Fernanda Lessa, dan Jazzma Kendrick.
Pasca memutuskan pensiun, Vieri kerap dipercaya untuk mengisi acara sebagai pundit dan komentator sepak bola di channel beIN Sports. Tidak cuma itu, Bobo juga tengah disibukan dengan kehidupan pribadinya sebagai DJ.
Sejak memiliki label mode, dan bahkan membintangi pertunjukan seni versi Italia, Strictly Come Dancing pada 2012 lalu, Vieri memang kerap memposting aktivitas clubbing-nya di laman media sosial pribadinya.