INDOSPORT.COM - Suporter Persis Solo pernah melakukan sebuah tour diluar nalar. Ratusan anggota Pasoepati menempuh jarak ratusan kilometer meski timnya sudah degradasi. Aksi ini diapresiasi penulis asal Inggris.
Kenangan ini terjadi ketika Persis Solo terseok-seok di kasta kedua Liga Indonesia musim 2009/2010. Dalam 19 partai, Persis Solo hanya mengoleksi sebelas poin saja. Mereka sudah pasti degradasi meski menyisakan satu partai tandang lawan Persikota Tangerang, 26 Maret 2010.
Mau menang 50-0 pun, Persis Solo tak bisa lepas dari dasar klasemen. Pasalnya, Persikota yang setingkat diatasnya mengoleksi 17 poin atau unggul enam poin.
Namun hal luar biasa dilakukan suporter Pasoepati. Ratusan anggota berangkat dari Solo ke Jakarta menggunakan kereta api. Kemudian, mereka menggunakan bus untuk melanjutkan perjalanan ke Stadion Benteng Tangerang.
Mereka kemudian bergabung dengan anggota Pasoepati yang ada di sekitar Jabodetabek. Lebih dari 500 Pasoepati pun memberikan dukungan kepada timnya, meski hal apapun tak berarti lagi.
Dalam laga itu, Persikota memimpin satu gol pada paruh pertama. Gol dicetak Abul Fikri Sairan menit ke-33. Persis Solo kemudian menyamakan kedudukan lewat mantan idola Tangerang, Nova Zaenal menit ke-77.
Gol ini sempat membuat Nova Zaenal meneteskan air mata. Dia melakukan selebrasi bersama suporter Persis Solo. Jelas, pemain Persis Solo pasti terharu dengan dukungan yang diberikan Pasoepati.
Pada akhirnya posisi juru kunci tetap didapat Persis Solo. 12 poin dikoleksi dari 20 laga. Sementara Persikota ada di atasnya dengan koleksi 19 poin. Namun, aksi Pasoepati memberikan dukungan menyentuh penulis blog Jakarta Casual, Antony Sutton.
Ketika 40 ribu anggota suporter Arema FC berangkat ke Jakarta dianggap merupakan hal biasa. Pasalnya, mereka datang untuk merayakan sebuah gelar juara. Namun suporter Persis Solo datang ketika timnya degradasi, bahkan hanya mencetak sembilan gol dalam semusim.
Penulis asal London, Inggris ini melalui blog Jakarta Casual kemudian menobatkan suporter Persis Solo sebagai yang terbaik pada 2010. Sebagai suporter yang mencatatkan jumlah penonton rata-rata 12 ribu di laga kandang, serta membawa 500 suporter ke Tangerang, Pasoepati layak diapresiasi.
Lebih besar lagi, ternyata pada musim 2010/2011, Persis Solo tetap ada di kasta kedua. PSSI mengubah keputusan tentang degradasi 2009/2010, karena penambahan kontestan pada musim berikutnya.