INDOSPORT.COM - Momen Liga Champions 2015-2016 menjadi saat-saat bahagia Real Madrid mengalahkan Atletico Madrid di partai final. Akan tetapi, Mark Clattenburg selaku wasit ungkap kebusukan Los Blancos.
Berawal dari gol yang dicetak oleh Sergio Ramos hingga membuat Real Madrid memimpin jalannya pertandingan pada menit ke-15. Akan tetapi, sejatinya itu tidak sah dan Clattenburg baru mengetahui jika itu offside saat turun minum.
"Pada final itu Real Madrid sempat memimpin 1-0 seharusnya tak terjadi karena offside dan kami menyadarinya saat masa istirahat. Sangat sulit menentukan keputusan itu dan asisten saya juga tak mampu," ucap Mark Clattenburg dilansir laman berita Marca.
Berawal dari kesalahan itu, sang hakim lapangan mencoba lebih bertindak adil dengan tak terlalu menganaktirikan Atletico Madrid. Sempat terjadi adu pendapat di mana Pepe protes ke Clattenburg ketika diduga melanggar Fernando Torres hingga Los Rojiblancos dihadiahi penalti.
"Saya memberikan Atletico Madrid penalti setelah Pepe melanggar Torres, tapi dia tak terima dan berkata, 'Tidak ada penalti, Mark' dan saya langsung balas Real Madrid sejatinya juga tak cetak gol saat babak pertama, dia langsung terdiam," tambahnya.
Ucapan Clattenburg seharusnya membuat Real Madrid lebih menerima keadaan jika saat itu diuntungkan. Tapi sayang bak air susu dibalas air tuba, tim asuhan Zinedine Zidane justru kian menjadi-jadi lewat usaha curang Pepe dengan lakukan diving.
"Dia (Pepe) melakukan diving dua kali dalam laga itu, wasit lain mungkin berpengaruh tapi tidak dengan saya yang sudah menduganya sedari awal,
"Dia bukanlah pemain yang bisa dipercaya, dan jika pertandingan berjalan lancar dia akan lakukan hal licik untuk menangkan tim," tutupnya.
Pada akhirnya Atletico Madrid sempat menyamakan kedudukan lewat Yannick Carrasco pada menit ke-79 hingga harus diadakan babak adu penalti. Real Madrid pun sukses menangkan babak akhir dengan skor 5-3.
Empat tahun terhitung hingga saat ini, Mark Clattenburg baru berani mengungkapkan segalanya. Jika saja saat itu Real Madrid tak jadi mencetak gol lebih dulu, riak final Liga Champions bisa saja berubah dan Atletico Madrid dinobatkan sebagai jawara.