INDOSPORT.COM – Eks pelatih Liverpool, Gerard Houllier mengungkapkan adanya konspirasi terkait keputusan untuk menghentikan Ligue 1 di tengah pandemi beberapa waktu yang lalu.
Houllier percaya jika keputusan penghentian Ligue 1 tersebut berkaitan dengan rencana untuk menghambat Olympique Lyon supaya gagal tampil di kompetisi Eropa.
Dilansir dari Mirror, Ligue 1 menjadi salah satu kompetisi papan atas Eropa yang pertama kali memutuskan untuk menghentikan liga mereka di tengah ancaman pandemi yang tak kunjung mereda.
Sementara liga-liga top Eropa lainnya masih berusaha untuk mencari jalan keluar agar mereka bisa menyelesaikan musim 2019/20 ini, Ligue 1 mengambil keputusan dengan menghentikan liga di tengah jalan meskipun mereka baru menyelesaikan 28 pekan.
Dan Houllier percaya jika keputusan tersebut adalah sebuah rencana jahat untuk menghalangi Lyon tampil di kompetisi Eropa. Hasilnya untuk pertama kalinya sejak tahun 1997, Lyon gagal tampil di kompetisi antarklub Eropa karena hanya bisa bertengger di posisi ke-7 klasemen.
Pelatih asal Prancis ini pernah menjadi arsitek Lyon pada tahun 2005 sampai 2007 dan saat ini mengemban jabatan sebagai penasehat bagi Presiden Lyon Jean-Michel Aulas. Dirinya menyatakan jika PSG dan Marseille yang ada di papan atas saling bekerja sama untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh otoritas Ligue 1.
“Saya curiga ada kesepakatan yang terjalin antara PSG, Marseille, dan Ligue 1. Kesepakatan yang membuat Lyon gagal tampil di kompetisi Eropa untuk kali pertama,” ujar Houllier.
Menurutnya, kesepakatan tersebut juga melibatkan pemerintah Prancis termasuk Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe.
“Saya rasa ini tidak adil. Keputusan untuk menentukan siapa yang layak meraih gelar juara tentu saja tak bisa diambil ketika musim masih berjalan selama 28 pekan. Masih banyak kemungkinan yang nantinya bakal terjadi jika saja Ligue 1 kembali digulirkan,” tandas Houllier.