INDOSPORT.COM – Seperti Thailand dan Filipina, Timnas Indonesia sebaiknya mempertimbangkan untuk mundur dari gelaran Piala AFF 2020. Berikut alasannya.
Disaat banyak turnamen Internasional sepak bola lain yang harus diundur ke tahun depan akibat pendemi virus corona. Gelaran Piala AFF 2020 dipastikan akan tetap berlangsung sesuai rencana sebelumnya.
Kompetisi sepak bola antarnegara di Asia Tenggara edisi ke-13 itu akan tetap dihelat mulai 23 November hingga tanggal 31 Desember 2020 mendatang.
Kendati demikian, tetap digelarnya Piala AFF 2020 justru disambut beberapa negara dengan rencana ketidakikutsertaan mereka. Mulai dari Thailand yang sudah memastikan mengundurkan diri, hingga belakangan muncul nama Filipina yang juga siap menyusul tak berpartisipasi.
Melihat hal tersebut, bukan bermaksud latah atau semacamnya, rasanya PSSI sudah selayaknya juga mempertimbangkan keikutsertaan Timnas Indonesia di Piala AFF 2020.
Alih-alih berpikir gelar juara semakin terbuka dengan mundurnya dua negara tersebut, tiga alasan berikut justru bisa jadi pertimbangan bahwa sebaiknya Timnas Indonesia juga memlih mundur dari Piala AFF 2020.
Apa saja alasannya? Berikut INDOSPORT merangkumkan.
Kompetisi Liga 1
Alasan pertama yang membuat Timnas Indonesia lebih baik mundur dari Piala AFF 2020 adalah sama seperti yang jadi pertimbangan Thailand. Yakni bahwa dalam rentan waktu tersebut kemungkinan kompetisi lokal sudah dan akan sedang kembali bergulir.
Bedanya memang Thailand sudah dari jauh hari mastikan kompetisi Liga akan kembali bergulir bulan September (atau bisa lebih cepat), disaat Liga 1 Indonesia 2019 belum jelas kapan akan bergulir.
Namun jika opsi yang diambil PSSI adalah kembali melanjutkan Liga 1 2020 ini, sudah pasti akan sangat terganggu dengan keberadaan Piala AFF 2020 nanti.
Dengan rentan waktu yang lebih dari sebuan, kapanpun Liga 1 2020 akan kembali di digulirkan tahun ini, kemungkinan besar akan bentrok dengan jadwal Piala AFF 2020.
Jika itu terjadi, maka masalah klasik, klub yang enggan untuk melepas pemainnya ke Timnas, pasti akan berulang. Dan kondisi itu tentu tak baik buat Timnas Indonesia, juga klub dalam upayanya kembali mengangkat tim pasca masalah ekonomi ditengah pandemi corona saat ini.
Status dan Gengsi Turnamen
Alasan selanjutnya berkaitan dengan status dan gengsi turnamen Piala AFF 2020 itu sendiri. Jika Timnas Indonesia melihat mundurnya Thailand dan Filipina sebagai peluang besar untuk meraih juara, di sisi lain justru mengurangi gengsi Piala AFF 2020 itu snediri.
Akan menjadi sangat tidak istimewa buat Timnas Indonesia jika akhirnya bisa meriah juara disaat kondisi banyak tim kuat yang absen di turnamen. Apalagi selain Thailand dan Filipina, Timnas Vietnam juga dikabarkan hanya akan mengirimkan pemain-pemain U-23 di Piala AFF nanti.
Selain kondisi yang tak ideal, jangan lupakan juga status Piala AFF 2020 yang masih belum mendapatkan pengakuan FIFA. Jadi buat apa mengorbankan banyak hal buat sebuah gelar juara yang tak terlalu bergengsi dan tak diakui FIFA juga.
Alokasi Biaya
Selanjutnya berkaitan dengan biaya. Tentu Piala AFF 2020 butuh biaya yang tak sedikit untuk dikeluarkan PSSI. Baik itu sejak proses persiapan, maupun ketika turnamen itu nantinya bergulir.
Di tengah kondisi ekonomi yang sulit seperti saat ini, baik itu yang dirasakan PSSI maupun klub-klub Liga 1 2020, maka alangkah bijaknya jika alokasi dana untuk Piala AFF 2020 nantinya dianggarkan untuk hal lain.
Misalnya untuk membantu klub-klub yang terancam kebangkrutan akibat pandemi virus corona, atau bahkan memperbaiki keuangan PSSI itu sendiri, yang kabarnya saat ini juga sedang tak cukup baik. Sampai-sampai belum mengaji pelatih Timnas saat ini, Shin Tae-yong.
Jadi pada akhirnya, tanpa mengecilkan kerinduan suporter Timnas Indonesia yang sudah sangat rindu sekali melihat Tim Garuda menjadi juara. Maka rasannya menjadi sangat bijak, jika kita kembali bersabar dan membiarkan Timnas Indoensia untuk saat ini ikut absen dari gelaran Piala AFF 2020.