INDOSPORT.COM – Meski masa depannya terus dispekulasikan, Paolo Maldini justru meyakini nama keluarganya di AC Milan takkan pernah berakhir.
Legenda AC Milan Paolo Maldini diketahui mengalami masa-masa berat beberapa waktu terakhir ini. Pertama, ia dan keluarganya sempat terjangkit Covid-19 meski kini telah dinyatakan pulih dan semuanya dalam keadaan sehat.
“Seluruh anggota keluarga saya terinfeksi (Covid-19), termasuk kedua anak saya dan istri saya. Tapi kini kami semua sudah pulih. Itu dua minggu yang benar-benar berat, tapi sekarang kami baik-baik saja,” kata mantan bek kiri ini seperti dilansir Football Italia.
Masalah berat kedua yang menimpa Maldini adalah ancaman terhadap posisinya sebagai direktur teknik di AC Milan. Ia santer dikabarkan akan segera dipecat menyusul akan datangnya Ralf Rangnick ke dalam manajemen Rossonerri.
Sebelumnya, legenda Milan lainnya yakni Zvonimir Boban sudah lebih dulu meninggalkan posnya sebagai direktur olahraga karena tidak menyetujui kedatangan Rangnick. Masa depan Maldini pun turut dipertanyakan mengingat ia juga tidak menyetujui keputusan manajemen soal Rangnick.
Ketika ditanya tentang keputusan apa yang akan ia ambil terkait posisinya di Milan, Maldini justru melontarkan komentar mengambang. “Sejarah keluarga saya bersama AC Milan begitu panjang sehingga hampir mustahil untuk berakhir.”
Maldini tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai jawabannya itu. Meski demikian, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi.
Pertama, ia akan tetap bersama Milan musim depan dan tidak meninggalkan posnya sebagai direktur teknik, entah Ralf Rangnick jadi atau tidak bergabung dengan AC Milan.
Sementara itu, kemungkinan kedua adalah ia mundur dari jabatannya dan dinasti Maldini di AC Milan diteruskan putra keduanya yakni Daniel Maldini. Daniel yang saat ini berusia 18 tahun telah menjalani debutnya bersama tim senior Milan pada Februari 2020 saat menghadapi Hellas Verona.
Dinasti Maldini di AC Milan sendiri sebenarnya diawali oleh ayah Paolo, yakni mendiang Cesare Maldini. Cesare sempat menjadi pemain Milan dan sukses meraih scudetto sebanyak 5 kali bersama Rossoneri, sebelum kembali ke San Siro sebagai pelatih.