In-depth

Taufik Lubis, Kiper Legendaris PSMS yang Pernah Permalukan Ajax

Selasa, 19 Mei 2020 14:34 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Dok. pemerhati PSMS/Indra Efendi
Berikut kisah almarhum Taufik Lubis, eks bintang PSMS Medan di Liga Indonesia yang pernah tembus Timnas Indonesia. Copyright: © Dok. pemerhati PSMS/Indra Efendi
Berikut kisah almarhum Taufik Lubis, eks bintang PSMS Medan di Liga Indonesia yang pernah tembus Timnas Indonesia.

INDOSPORT.COM - Berikut kisah almarhum Taufik Lubis, eks bintang PSMS Medan di Liga Indonesia yang pernah tembus Timnas Indonesia.

Talenta pemain asal Sumatera Utara di kancah persepak bolaan Indonesia sudah tak diragukan lagi. Sebab mereka cukup sering menghiasi klub-klub tanah air hingga ke Timnas Indonesia. Salah satu sektor penjaga gawang.

Bagi pencinta sepak bola era 1970-an, mungkin sudah tak asing lagi dengan sosok penjaga gawang legendaris asal Sumut bernama Taufik Lubis, yang pernah memperkuat Timnas Indonesia dan klub legendaris PSMS Medan.

Berikut INDOSPORT coba rangkum sejumlah fakta-fakta dari pemain kelahiran Tanjung Balai, Sumut, 12 Februari 1955 silam.

1. Awal karier

Nama Taufik Lubis tak bisa dipisahkan dari klub legendaris PSMS Medan. Namun, tahukah anda bahwa sebelum bersama PSMS, ia lebih dulu berkarier di klub asal Sumut lainnya yakni PSKTS Tebing Tinggi.

Bakatnya dilihat seorang penggila bola bernama (Alm) Abdul Aziz (Jumbalang). Melalui Aziz, Taufik Lubis dikenalkan dengan pelatih (Alm) M. Saleh (cengkok) yang menangani PS Tebing Putra.

"Dalam usia 18 tahun, Taufik Lubis memantapkan diri sebagai penjaga gawang. Kala itu, Taufik bersekolah di SMA Negeri 1 kota Tebing Tinggi," kata pemerhati PSMS, Indra Efendi Rangkuti, kepada INDOSPORT.

2. Tim Klub PSSI Wilayah I

Penampilan ciamik Taufik Lubis tersebut membuatnya masuk ke dalam tim PSSI Wilayah I untuk berlaga di Kejuaraan Antar Regional PSSI 1974.

"PSSI Wilayah I ini dominan diperkuat pemain PSMS yang tampil sebagai juara di Kejuaraan Antar Regional PSSI 1974. Taufik Lubis, Sunardi B dan Isrin Siregar adalah pemain non PSMS yang ada dalam tim ini," kata Indra.

3. Gabung PSMS Medan

Keberhasilan PSSI Wilayah I menjadi juara Kejuaraan Antar Regional PSSI 1974 itu berhak menjadi perwakilan Indonesia ke President Cup 1974 di Seoul Korea Selatan. PSSI Wilayah I yang didominasi pemain PSMS meraih runner-up dalam turnamen tersebut.

Akhirnya, dirinya resmi berkostum PSMS usai tampil gemilang memperkuat PSSI Wilayah I ketika melawan Ajax Amsterdam pada 7 Juni 1975. Saat itu, PSMS kebobolan 2 gol dan akhirnya Taufik Lubis masuk menggantikan Pariman dan sukses menjaga gawang PSSI Wilayah I dari kebobolan dan akhirnya menang 4-2 atas Ajax.

"Usai duel itu, dirinya bersama Sunardi B resmi menjadi pemain PSMS. Ia juga sempat tercatat sebagai pemain PS Perisai (klub anggota PSMS)," lanjut Indra.

Prestasinya yang paling diingat bersama PSMS, kata Indra, adalah ketika  membawa membawa PSMS menjadi runner-up Divisi Utama Perserikatan 1979 dan runner-up Marah Halim Cup 1978 dan Juara Tugu Muda Cup 1979 dan Juara Fatahillah Cup 1982.

4. Timnas Indonesia

© Dok. pemerhati PSMS Medan/Indra Efendi
Taufik Lubis (alm) saat berseragam Timnas Indonesia. Copyright: Dok. pemerhati PSMS Medan/Indra EfendiTaufik Lubis (alm) saat berseragam Timnas Indonesia.

Karier sebagai penjaga gawang terus melesat. Setelah malang melintang di PSMS Medan, lanjut Indra, Taufik Lubis bersama Effendi Maricho terpilih menjadi kiper dan pemain PSSI Harimau yang dipersiapkan menghadapi Pra Olimpiade 1975.

Rekan seangkatannya di Timnas Harimau antara lain seperti Nobon, Suhatman Imam, Marsely Tambayong, Sakirman Saswa, M.Teguh Andi, Ambrita Koto bersama kiper seangkatan Ronny Pasla dan Sudarno.

"Mereka sempat melawat ke sembilan negara dibawah pelatih Will Coerver dari Belanda. Dan pada akhirnya pada saat Pra Olimpiade itu, Taufik Lubis menjadi pelapis Ronny Pasla. Sayang Timnas gagal lolos setelah di partai terakhir kalah adu penalti melawan Korea Utara, sehingga mengubur mimpi dapat berlaga di putaran final Olimpiade 1976," sambungnya.

5. Pensiun

Usai Piala Marah Halim 1982, tambah Indra, Taufik Lubis memutuskan mundur dari PSMS dan lebih melanjutkan karier di pekerjaan sebagai pegawai perpajakan.

"Namun, ia tetap main bola bersama klub PS Perisai (anggota klub PSMS) di kompetisi internal PSMS sampai 1985 dan resmi pensiun. Setelah gantung sepatu, sempat menjadi sempat melatih PSMS di Divisi Utama Liga Indonesia 1994/1995 bersama Wibisono," beber Indra.

6. Saudara kandung pemain Timnas Ansyari Lubis

Ternyata, Taufik Lubis tak seorang diri dari keluarga yang pernah berkarier di dunia sepak bola. Sebab, ia adalah kakak kandung dari mantan bintang Pelita Jaya dan Timnas Indonesia, Ansyari Lubis.

"Sebagaimana diketahui Ansyari ini pernah menjadi Asisten Pelatih PSMS dan saat ini menjadi Pelatih tim Sepak Bola Sumut untuk PON Papua 2021 sekaligus pemegang lisensi A AFC," pungkas Indra.

Taufik Lubis meninggal dunia pada tanggal 23 Desember 2012 di salah satu rumah sakit di Medan. Jasa dan kemampuannya sebagai kiper PSMS Medan akan selalu dikenang dan diingat oleh para pencinta PSMS.