INDOSPORT.COM - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, mengatakan pihaknya memiliki cara agar pemain Persib Bandung memiliki perilaku yang baik, di dalam maupun luar lapangan, dan tidak terjerumus narkoba.
Menurut pria yang akrab disapa Pak Haji ini, kurangnya pembinaan dan perhatian kepada pemain bisa membuat pemain terjerumus dalam perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain, seperti kasus narkoba yang menimpa pemain Liga 2 belum lama ini.
Sebagai informasi, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur membongkar kasus peredaran narkoba yang melibatkan eks pesepak bola dan pemain Liga 2 2020. Perkaranya home industry sabu.
Pemain Liga 2 2020 yang diduga terjerat kasus narkoba tersebut yakni Choirun Nasirin yang berposisi sebagai kiper. Saat ini, ia sudah dipecat dari klubnya, PS Hizbul Wathan, dan dipastikan tidak mendapatkan gaji sebesar 20 persen sejak liga dihentikan.
"Pembinaannya, karena sudah terjerumus, sudah lama, tapi tidak ada yang mantau. Makanya Persib selalu kita pantau, agar tidak ada kejadian. Yang kejadian Covid juga kita langsung bergerak cepat (merawat)," ungkap Umuh Muchtar.
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai manajer Persib ini berharap, ke depannya tidak ada lagi pemain sepak bola yang terlibat dalam kasus narkoba. Karena, hal tersebut merupakan tindakan yang melanggar hukum dan dapat merugikan diri sendiri serta orang lain.
"Semoga pesepak bola jangan lagi yang terlibat narkoba. Itu musuh kita semua," tegas pria yang turut mengantarkan Persib juara ISL 2014 sebagai manajer ini.
Sementara itu, Choirun Nasirin sudah menyampaikan permohonan maaf kepada manajemen PS Hizbul Wathan. Selain itu, ia juga menerima keputusan pemecatan dari tim atas perilakunya yang melanggar hukum.