INDOSPORT.COM - Asal usul AC Milan ternyata berkaitan erat dengan keberadaan sesosok pria Inggris yang menggemari olahraga kriket.
AC Milan adalah salah satu klub terbesar dan paling ikonik dalam sejarah sepak bola. I Rossoneri merupakan pemegang tujuh gelar Liga Champions Eropa dan 18 scudetto Serie A.
AC Milan dinobatkan sebagai salah satu klub terbaik dunia dalam hal trofi internasional dengan mengumpulkan 14 titel Eropa dan empat titel dunia (Piala Interkontinental/Piala Dunia Antarklub).
Sebanyak delapan Ballon d'Or pernah mampir ke klub ini yang didapat dari enam pemain legendaris mereka. Selama puluhan tahun, banyak pemain terkenal dunia pernah mengenakan jersey merah-hitam.
Mulai dari Gianni Riveria, Franco Baresi, Paolo Maldini, Marco Van Basten, sampai era Kaka, Ronaldinho, dan Andrea Pirlo. Masih banyak pemain-pemain bintang lain yang meraih kesuksesan bersama Milan.
Banyak pemain mancanegara pernah mencatatkan tinta emas di San Siro, mulai dari Brasil, Italia, Belanda, dan lainnya. Namun, adalah seorang Inggris yang bertanggung jawab atas lahirnya Milan dan membentuk pondasi klub
Kisah Orang Inggris di AC Milan
Asal usul AC Milan bisa ditelusuri kepada keberadaan satu orang, yakni Herbert Kilpin. Lahir di Nottingham, ia pindah ke Italia pada dekade 1890-an untuk bekerja di sebuah industri tekstil di Turin di bawah pimpinan Eduaro Bosio yang nantinya akan menjadi pendiri klub Internazionale Torino.
Selain sibuk bekerja, Kilpin juga memiliki hobi bermain sepak bola. Ia tergabung ke dalam sebuah klub saat itu.
Kilpin pun juga menyinggahi Kota Milan yang berjarak tak begitu jauh dari Turin. Di sinilah ia akhirnya mendirikan klub AC Milan.
Meski begitu, sepak bola bukanlah olahraga pertama yang jadi perhatian Kilpin. Berawal dari sebuah malam pada 13 Desember 1899, Kilpin yang sebagai peminum berat, bernostalgia dengan teman-temannya sesama orang Inggris tentang permainan kriket di negara mereka.
Untuk membangun nostalgia, Kilpin dan teman-temannya pun membentuk sebuah klub kriket dengan nama Milan Cricket dan Football Club pada 16 Desember 1899.
Kilpin menunjuk rekannya, Alfred Edwards, sebagai presiden klub. Edwards merupakan kenalan Kilpin sejak di Notingham.
Meski demikian, sesuai namanya, klub itu juga memainkan olahraga sepak bola. Untuk dvisi sepak bola, Kilpin dan rekannya yang lain, Edward Berra, menjabat sebagai pelatih sekaligus pemain.
Tahun Awal - Trofi dan Perselisihan
Di bawah pimpinan Kilpin, Milan Cricket and Football Club terus berkembang dan mendapat reputasi positif di peninsula, terutama dalam sepak bola.
Trofi sepak bola pertama mereka dapatkan pada Januari 1900 dengan nama Medaglia del Re (King's Medal). Prestasi itu diikuti dengan tiga gelar kejuaraan nasional pada 1901, 1906, dan 1907.
Titel liga pertama mereka sangat penting kala itu karena mengakhiri dominasi Genoa sebagai satu-satunya tim yang menjuarai kejuaraan tersebut sebelum 1901. Milan pun kini memfokuskan diri kepada olahraga sepak bola dengan nama Milan Football club.
Sebagai catatan, Herbert Kilpin pula orang yang bertanggung jawab memutuskan bahwa klub akan menjadi Rossoneri. Warna ini dibangun atas semangat Kilpin ingin menjadikan Milan klub yang ditakuti.
"Kami akan menjadi tim setan. Warna kita akan menjadi merah seperti api, dan hitam seperti ketakutan lawan kita!"
Ada sepotong sejarah lain terkait dengan sejarah klub dan Kilpin. Pada tahun 1908, ada perselisihan yang kuat di antara eksekutif klub mengenai kebijakan tim tentang prekrutan pemain asing. Beberapa anggota berpisah dari manajemen dan membentuk klub mereka sendiri.
Klub baru yang mereka bentuk inilah yang kemudian dikenal sebagai FC Internazionale Milano atau biasa dikenal dengan nama Inter Milan.
Persaingan antara kedua tim menjadi sangat legendaris sampai saat ini. Derby della Madonnina adalah salah satu laga yang paling dinanti dalam kalender sepakbola Eropa.
Warisan
AC Milan memang cukup kental dengan warisan Inggris mereka. Meski telah mengganti logo berkali-kali, Milan tetap selalu menyertakan bendera Inggris sebagai tanda penghormatan kepada Kilpin dan rekan-rekannya.
Meski demikian, ada versi lain yang menyebutkan jika tanda salib merah yang ada di lambang Milan diambil dari lambang Kota Milano.
Milan Football Club mulai mengganti nama menjadi Associazione Calcio Milano (AC Milano) ketika dipaksa berubah oleh rezim fasis Benito Mussolini.
Setelah Perang Dunia II usai, kata 'MIlano' diubah kembali menjadi Milan, tapi tetap menggunakan singkatan depan berbahasa Italia sehingga menjadi AC Milan seperti yang kita kenal sekarang.
Sang pendiri Herbert Kilpin meninggal pada tahun 1916 dalam penyebab yang tidak diketahui. Ironisnya, makam sang pendiri juga tidak diketahui keberadaannya.
Beruntung, pada ulang tahun ke-100 klub, seorang sejarawan amatir yang juga menggemari AC Milan, Luigi La Rocca, menemukan makam Kilpin di pemakaman kota di Kota Milan setelah berbulan-bulan mencari.
Klub pun memberikan penghormatan besar kepada pendiri dan kaptennya dengan menggeser jenazahnya ke Pemakaman Monumental yang disegani di kota itu.
Nama Kilpin, hingga hari ini, bergema di benak dan hati suporter Rossoneri dan mereka masih memberikan penghormatan kepada pria yang mendirikan klub yang mereka cintai itu.
Dalam banyak pertandingan besar AC Milan, sebagian penggemar membentangkan spanduk raksasa Kilpin yang menggunakan kemeja ikonik merah dan hitam, dengan tanggal 1899 dan pesan "La Storia Siamo Noi," yang berarti "kita adalah sejarah."