INDOSPORT.COM - Madura United masih mempertanyakan perihal kejelasan dari 8 termin dari hak komersil alias subsidi setiap klub yang berkompetisi di Liga 1, pasca pencairan termin kedua untuk Bulan Maret 2020.
Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru memang bersepakat untuk memberikan klub Liga 1 dengan hak komersil senilai Rp5,2 Milyar. Dana itu akan dibayarkan dalam 10 termin senilai Rp520 juta, selama berlangsungnya kompetisi dari Februari hingga November 2020.
Turunnya termin kedua hak komersil sendiri terwujud pasca RUPS Luar Biasa pada Senin (18/05/20). Sehingga, MU dan tim Liga 1 lainnya sudah menerima dua kali termin hak komersil pada Februari dan Maret.
"Ya, sudah kami terima untuk bulan Maret, tanpa potongan," papar Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu, Ziaul Haq pada media, Rabu (20/05/20).
"Melalui RUPS Luar Biasa, kami memang ingin menanyakan pencairan subsidi untuk termin kedua, kerja atau keempat," sambung dia.
Namun demikian, ada hal yang masih mengganjal di benak tim Laskar Sape Kerrab. Yaitu masih belum dipastikannya sisa 8 termin hak komersil bagi setiap klub di Liga 1.
"Kami masih belum paham. Setelah menerima bulan Maret, apakah menjadi yang terakhir, atau masih ada lagi," tandas Ziaul.
Sehingga, pihaknya ingin pertanyaan seputar kejelasan pencairan hak komersil itu segera mendapat jawaban pada RUPS lanjutan yang rencananya digelar pasca Lebaran nanti.