INDOSPORT.COM - Asisten pelatih klub Liga 1 PSM Makassar, Herrie Setyawan mengaku menjalani bulan suci Ramadan tahun ini dengan perasaan yang campur aduk.
Tak terasa, Ramadan 1441 hijriyah telah memasuki hari ke-29 yang artinya kita telah berada di penghujung bulan penuh berkah ini dan akan ditutup dengan mendirikan ibadah sholat Idulfitri.
Namun, Ramadan kali ini sangat jauh berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya akibat adanya invasi pandemi virus corona yang membuat Indonesia dalam situasi darurat.
Alhasil, salat lima waktu dan tarawih secara berjamaah di masjid harus dibatasi dan bahkan ditiadakan untuk menghentikan laju penyebaran virus yang menyerang paru-paru tersebut.
Kepada INDOSPORT, Herrie mengaku kecewa setelah hanya bisa mendirikan salat lima waktu dan tarawih secara berjamaah bersama keluarga besarnya di kediamannya yang berada di Bandung.
"Saya sampai marah-marah, masa masjid di kompleks sendiri sampai dikunci. Hanya salat subuh saja saya bisa ke masjid, itupun cuma beberapa enam sampai tujuh orang saja," ungkapnya, Kamis (21/05/20).
"Tapi tidak apa-apalah, hanya emosi sesaat juga. Meski sedikit ada rasa kecewanya juga karena dengan Ramadan ini kan bulan yang penuh berkat tapi kita semua tidak bisa pergi ke masjid," tambah Herrie.
Di lain sisi, pria berusia 51 tahun ini mengaku mendapatkan nilai positif dengan situasi yang ada saat ini. Di mana Herrie bisa berkumpul dan menjalani puasa Ramadan bersama keluarga besarnya.
"Saya bisa berkumpul dengan keluarga, anak, istri, dan orang tua yang saya bawa ke Bandung. Jadi tidak ada masalah karena Allah juga sudah mengatur semuanya," tutur Herrie via sambungan telepon.
Herrie Setyawan diangkat sebagai asisten pelatih PSM asal Kroasia, Bojan Hodak, sejak 6 Januari 2020 lalu. Sebelumnya, ia pernah menjadi pelatih kepala PSM U-19 pada tahun 2018 silam.