INDOSPORT.COM - Caner Erkin selaku bintang Timnas Turki merasa gagal total kala bergabung ke raksasa Serie A Liga Italia, Inter Milan. Dirinya pun menyebut Frank de Boer sebagai biang keladinya.
Erkin yang saat ini bermain di Besiktas menganggap mantan pelatihnya di Nerazzurri itu punyak kejelekan yang besar sehingga membuat kariernya hancur. Pasalnya kala gabung dengan status free transfer 2016 silam ke Inter Milan, dirinya tak pernah dapat kesempatan main bersama skuat La Beneamata.
"Saya pikir saat itu bakal menjadi langkah terbesar karier saya karena bisa membanggakan Inter Milan. Saya tidak pernah ingin pergi (dari Inter Milan) tapi kelakukan Frank de Boer (pelatih Inter Milan kala itu) sangat memuakkan karena telah mengubah karier saya, ritme permainan saya dengan cara taktik dan latihannya," ucap Erkin dilansir Football Italia.
"Saya tidak pernah mengerti cara pikir De Boer setelah membuat saya harus menjalani latihan terpisah dengan keseluruhan skuat utama Inter Milan. Saya pernah merasa dia sengaja membuat hal ini agar saya frustrasi dan memilih untuk pergi," tambahnya lagi.
Segala macam keluh kesah pemain asal Turki itu pun terjawab setelah De Boer hanya bertahan selama 85 hari dalam menukangi Inter Milan. Ketika ditendang dari kursi juru taktik, tak ada satu pun pemain yang memberikan kesan puas dengan pola kepelatihannya.
"Semua orang tahu bagaimana karakteristik dari De Boer sehingga dia tak bisa melatih klub seperti Inter Milan. Saya setuju dengan Jonathan Biabiany jika De Boer pelatih terburuk sepanjang sejarah Inter Milan, sangat memuakkan, impian saya hancur karena ulahnya," tutupnya.
Setelah meninggalkan Serie A Liga Italia, Erkin mampu tunjukkan jika permasalahan utama kepergian dirinya bukan karena kualitas permainan. Terbukti sepanjang musim ini pemain berusia 31 tahun tersebut telah mencetak tiga gol dan 11 assists dalam 32 laga bersama Besiktas.
Sementara itu seperti kata Erkin, De Boer masuk predikat pelatih paling menyedihkan Inter Milan karena hanya bisa menang lima kali dalam 14 laga. Alhasil setelah pemecatan dirinya kursi pelatih beralih ke Stefano Pioli pada 8 November 2016.