In-depth

Josip Ilicic, Jimat Atalanta di Liga Champions Hasil Polesan Gasperini

Senin, 25 Mei 2020 20:23 WIB
Editor: Juni Adi
© Fedenerazzura
Penampilan gemilang Atalanta di Liga Champions musim ini tidak lepas dari peran Josip Ilicic. Copyright: © Fedenerazzura
Penampilan gemilang Atalanta di Liga Champions musim ini tidak lepas dari peran Josip Ilicic.

INDOSPORT.COM - Sebuah prestasi mengagumkan dan membanggakan ditorehkan oleh salah satu klub Serie A musim 2018/19 lalu, yaitu Atalanta.

Klub berjuluk La Dea itu sukses lolos ke putaran final Liga Champions musim ini, setelah mengakhiri kompetisi di peringkat ke-3 dengan koleksi 69 poin. 

Hal itu didapat setelah Atalanta menang 3-1 atas Sassuolo di pekan terakhir Serie A. Ini merupakan kali pertama dalam sejarah klub mereka bisa tampil di Liga Champions, sejak didirikan 111 tahun lalu.

Pencapaian ini pun membuat pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini merasa bangga terhadap perjuangan anak asuhnya. Ia juga optimis tim asuhannya bisa tampil maksimal di kompetisi antar klub top Eropa itu. 

"Ini tidak pernah terjadi sebelumnya dan kami harus bisa menjalaninya dengan tanggung jawab serta rasa kebanggaan. Menurut saya pribadi, Atalanta bisa bicara banyak di Liga Champions musim depan," kata Gasperini (27/05/20).

Apa yang diinginkan Gasperini tahun lalu ternyata menjadi kenyataan. Atalanta tampil mengejutkan dan menyandang status kuda hitam di Liga Champions musim ini.

Nyaris Terlempar ke Liga Europa

Sebab, mereka mampu menembus hingga babak perempatfinal meski di awal-awal kompetisi Papu Gomez dan kolega tampil mengecewakan hingga nyaris terlempar ke Liga Europa.

Itu karena Atalanta terjerembab di dasar klasemen Grup C karena menelan kekalahan tiga kali. Posisi mereka di bawah Manchester City, Shakhtar Donetsk dan Dinamo Zagreb.

Skuat asuhan Gian Piero Gasperini ini mulai bangkit di paruh kedua babak grup. Atalanta menahan imbang Manchester City 1-1, menang atas Dinamo Zagreb 2-0, serta terakhir menaklukkan Shakhtar di partai terakhir dan menjadi runner up grup.

Atalanta mulai yakin bisa lolos ke babak 16 besar saat mereka menahan imbang The Citizens, serta di partai lain Zagreb bermain seri 3-3 melawan Shakhtar.

Di partai terakhir Grup C yang mempertemukan Shakhtar Donetsk vs Atalanta di Stadion Oblasny SportKomplex Metalist (12/12/19), tim tamu menuntaskan laga dengan kemenangan telak 3-0.

Kemenangan itu membuat Atalanta naik ke peringkat kedua Grup C dengan raihan 7 poin. Alhasil, Atalanta melaju ke babak 16 besar mendampingi Manchester City yang menjadi pemuncak grup.

Perjalanan di Babak Gugur

Dewi fortuna nampaknya masih menaungi Atalanta saat tampil di babak gugur 16 besar. Bertemu dengan wakil Spanyol, Valencia, mereka menang dramatis.

Di leg pertama saat bermain di kandang sendiri di Stadion San Siro (karena stadion utama Atalanda sedang renovasi), Atalanta menang pesta gol dengan skor 4-1.

Kemudian pada leg kedua yang digelar di markas Valencia di Stadion Mestalla, mereka menuntaskan laga dengan kemenangan 3-4. Atalanta sukses melaju ke babak perempatfinal Liga Champions dengan agregat 8-4.

Magis Josip Ilicic

Usai laga itu, nama Josip Ilicic langsung menjadi buah bibir karena mampu memborong empat gol ke gawang Jasper Cillesen. Tak ayal, Ilicic terpilih sebagai pemain terbaik pada laga tersebut. 

Dia juga mencatat beberapa rekor pribadi di kompetisi kasta tertinggi Eropa tersebut.

Kini, nama Ilicic sejajar dengan pemain-pemain kelas dunia, yakni Lionel Messi, Mario Gomez dan Robert Lewandowski. Mereka sukses mencetak empat gol dalam laga fase gugur Liga Champions.

Meski tampil gemilang musim ini, Ilicic tidak bisa melakukannya tanpa bantuan Gasperini. Berkat sentuhan sang pelatih, Ilicic bisa bersinar bersama Atalanta.

Salah satu kunci performa apik Ilicic adalah perubahan peran. Sejatinya, pemain asal Slovenia tersebut berposisi sebagai gelandang serang.

Tidak hanya posisi second striker, Ilicic juga kerap dimainkan sebagai penyerang tengah. Sederhananya, Gasperini memaksimalkan talenta pemain berusia 32 tahun itu dalam mencetak gol.

Tak heran jika Ilicic menjadi pemain tersubur di skuat Atalanta musim ini dengan 21 gol. Bahkan, dia unggul tujuh gol atas Luis Muriel dan sembilan gol atas Duvan Zapata yang berposisi sebagai ujung tombak La Dea.

Faktor lain yang tak kalah penting diberikan oleh Gasperini adalah keyakinan dan motivasi. Tanpa dua hal tersebut, belum tentu Ilicic bisa semoncer sekarang.

"Pada suatu momen, Ilicic minta ditarik keluar karena kelelahan. namun, saya selalu meminta dia untuk bertahan sebentar lagi. Dia melakukan hal yang baik dan berjuang untuk pulih," tutur Gasperini, seperti dilansir Sky Sport Italia.

"Akan tetapi, saya juga tahu bahwa setelah dua menit, dia menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Dia mencetak gol ketiga dan saya mengatakan kepadanya bahwa dia bisa mencetak gol keempat," tukas Gasperini.