INDOSPORT.COM - Kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia berganti nama menjadi kompetisi Liga 2 sejak tahun 2017 silam. Dari tahun ke tahun, kompetisi Liga 2 selalu memiliki cerita tim-tim yang silih berganti untuk promosi ke Liga 1, degradasi dari Liga 1, promosi dari Liga 3, hingga degradasi ke Liga 3.
Berbicara tentang klub yang degradasi ke Liga 3, klub-klub asal Jawa Tengah selalu menjadi korban karena dari tahun 2017 hingga tahun 2019 selalu ada klub dari provinsi yang tersebut yang turun kasta ke Liga 3.
Di tahun 2017, ada delapan klub dari Jawa Tengah yang harus turun kasta ke Liga 3. Di tahun tersebut, kompetisi Liga 2 memang ‘menelan banyak korban’ karena format kompetisi yang ingin memangkas peserta Liga 2 dari yang semula diikuti 60 peserta menjadi 24 peserta di tahun 2018.
Delapan klub asal Jawa Tengah yang harus degradasi di tahun 2017 adalah PSCS Cilacap, Persibas Banyumas, Persibangga Purbalingga, Persip Pekalongan, Persijap Jepara, Persipur Purwodadi, Sragen United, dan PPSM Magelang.
Di Liga 1 2018, Liga 2 yang sudah diikuti oleh 24 peserta kembali harus mengubur tim Jawa Tengah ke Liga 3. Kali ini korbannya adalah PSIR Rembang dan tim yang baru saja promosi dari Liga 3 yakni Persik Kendal.
Baik PSIR dan Persik harus puas finis di posisi dua terakhir di klasemen wilayah barat Liga 2 2018. PSIR dan Persik sama-sama hanya berhasil mengoleksi 22 poin dari 22 laga yang telah mereka jalani selama semusim.
Di tahun 2019, giliran Persibat Batang yang harus turun kasta ke Liga 3. Klub berjuluk Laskar Banteng Alas Roban harus puas menempati posisi dua dari bawah di klasemen wilayah barat Liga 2 2019 karena hanya berhasil mengumpulkan 25 poin dari 22 laga yang telah dijalani selama semusim.
Di Liga 2 2020, Jawa Tengah masih memiliki wakil empat tim. Persis Solo yang lama berada di kasta kedua sepak bola Indonesia didampingi oleh PSCS Cilacap (promosi tahun 2018), Persijap Jepara (promosi tahun 2019), dan Persekat Tegal (promosi tahun 2019).
Patut ditunggu bagaimana nasib tim-tim Jawa Tengah di Liga 2 2020, Apakah kembali akan memakan korban atau justru mengirim wakil mendampingi PSIS di kompetisi Liga 1?