INDOSPORT.COM – RC Lens adalah salah satu klub klasik di khazanah sepak bola Prancis. Bermain di Ligue 2 (kasta kedua Liga Prancis), mereka ternyata rutin melahirkan barisan bintang sepak bola papan atas dunia.
Barisan pemain tersebut tentu saja saat ini tak lagi membela Lens, mereka tersebar di seluruh penjuru Eropa dan menjadi tulang punggung beberapa klub papan atas Eropa.
Sempat menjadi salah satu pesaing serius di Ligue 1, saat ini mereka kesusahan untuk kembali bangkit dan kembali berlaga di kompetisi tertinggi seantero Prancis tersebut.
Dilansir dari Squawka, berikut adalah 3 bintang sepak bola yang dilahirkan dari rahim Sang et Or, julukan Lens. Salah satu di antara mereka bahkan sempat menjadi kampiun Piala Dunia 2018 lalu. Siapa saja mereka?
Serge Aurier (2009-2012)
Produk asli akademi Lens. Aurier menjalani debut profesionalnya bersama Lens saat dirinya baru menginjak usia 17 tahun pada tahun 2009 yang lalu. Saat itu, klub ini masih berlaga di Ligue 1.
Penampilannya bersama Lens sangat impresif. Performanya tersebut membuat jalan karirnya menanjak. Sempat membela Toulouse, Aurier kemudian dipinang PSG sebelum akhirnya berlabuh ke Tottenham Hotspur. Dirinya adalah salah satu figur kunci kala Pantai Gading menjadi kampiun Piala Afrika tahun 2015 lalu.
El Hadji Diouf (2000-2002)
Salah satu bomber didikan Lens paling sukses saat ini. Penampilan impresifnya berhasil membawa Senegal menjungkalkan timnas Prancis di Piala Dunia 2002.
Bermain 54 kali bagi Lens, Diouf sempat meraih 2 kali gelar Pemain Terbaik Afrika secara beruntun (2001 & 2002) sebelum kemudian memutuskan untuk hengkang ke Liverpool dan menghancurkan pondasi karier yang telah dibangunnya.
Raphael Varane (2010-2011)
Salah satu pemain didikan Lens paling sukses sepanjang masa. Menjalani debut di usia 17 tahun, Varane berhasil menarik minat beberapa klub top Eropa sebelum memutuskan untuk hengkang ke Real Madrid.
Bersama Los Blancos, dirinya menjadi salah satu aktor di balik ketangguhan lini belakang Madrid. Puncak kariernya mungkin ada di tahun 2018, ketika dirinya berhasil mengantarkan Prancis menjuarai Piala Dunia untuk kali kedua.