INDOSPORT.COM – Inter Milan bersiaga mengantisipasi kepergian Lautaro Martinez dengan memburu penyerang yang juga menjadi incaran AC Milan, yakni Luka Jovic dari Real Madrid.
Klub Serie A Inter Milan diprediksi akan kehilangan penyerang andalannya yakni Lautaro Martinez musim depan. Bintang asal Argentina itu santer disebut akan bergabung dengan Barcelona untuk menjadi rekan kompatrionya, Lionel Messi.
Martinez sendiri memang tampil sangat gemilang musim ini. Berstatus sebagai duet utama Romelu Lukaku di lini depan Inter, Martinez berhasil menyumbangkan 16 gol dan 4 assist dari 31 penampilan di semua kompetisi musim ini.
Dengan ketajamannya ditambah faktor usianya yang baru 22 tahun, Martinez dipandang Barcelona sebagai sosok yang cocok untuk menggantikan penyerang Luis Suarez yang sudah semakin menua.
Meski demikian, hingga kini saga transfer Martinez ke Barcelona tak kunjung berakhir. Blaugrana masih enggan membayar sesuai klausul penebusan yang ada di kontrak sang penyerang, yakni 111 juta euro (Rp1,8 triliun).
Namun, dilansir media Corriere dello Sport, Inter Milan rupanya sudah bersiap jika memang akhirnya harus ditinggalkan oleh Martinez. Manajemen Nerazzurri sudah menyiapkan sejumlah calon pengganti untuk menutup kepergian sang penyerang.
Menariknya, salah satu pemain yang menjadi target Inter adalah Luka Jovic yang saat ini berstatus sebagai pemain Real Madrid. Padahal, bintang asal Serbia itu juga tengah menjadi buruan rival sekota Inter, yakni AC Milan.
Jovic sendiri sebenarnya baru didatangkan Real Madrid dari Eintrach Frankfurt awal musim ini dengan banderol 60 juta euro (Rp970 miliar). Sayangnya, ia gagal memenuhi ekspektasi yang diberikan karena hanya sanggup mencetak 2 gol dari 24 pertandingan yang sudah dijalaninya musim ini.
Manajemen Inter diketahui sudah meminati Jovic sejak sebelum ia bergabung dengan Madrid dan performa buruknya musim ini tidak meredupkan ketertarikan mereka.
Bagi Inter, penghalang utama mereka dalam mendatangkan Jovic ke skuat mereka musim depan adalah gaji tahunan sang penyerang yang terlalu tinggi, yaitu mencapai 10 juta euro (Rp162 miliar) per musim.