INDOSPORT.COM – Manajemen PSIS Semarang meragukan kehidupan new normal bisa diadaptasi di dunia sepak bola Indonesia, terutama di kompetisi Liga 1 2020.
Menurut Wahyu Winarto selaku General Manager PSIS, new normal belum tentu bisa dilakukan di sepak bola karena faktor kesehatan, sarana pra sarana, dan situasi di kabupaten atau kota yang berbeda.
“Menurut saya belum tentu bisa new normal dilakukan di sepak bola. Aktifitas sepak bola itu memerlukan banyak orang. Di luar pemain serta official, olahraga sepak bola perlu panpel hingga petugas keamanan,” ujar pria yang akrab disapa Liluk ini kepada INDOSPORT, Sabtu (30/05/20).
“Kalau nanti ada satu saja yang kena. Mesti semua kena dampaknya. Jadi belum tentu bisa,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Liluk juga berpendapat bahwa situasi di setiap kabupaten atau kota cukup berbeda-beda sehingga belum tentu semuanya menerapkan aturan new normal.
“Setahu saya belum semuanya bisa menerapkan new normal. Sebagai contoh di Semarang, di sini kasus Covid-19 masih banyak. Belum tentu pemerintah daerah memberi izin latihan dan pertandingan walaupun nantinya diterapkan kehidupan new normal di sini. Nanti jadi PR lagi,” ungkap Liluk.
Pria yang juga wakil ketua DPRD Kota Semarang ini khawatir apabila kompetisi Liga 1 2020 tetap dilanjutkan akan menimbulkan masalah baru di tengah jalan apabila Covid-19 belum tertangani dengan tuntas.
Oleh sebab itu, manajemen PSIS menyarankan kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru untuk menggelar home tournament sebagai pengganti Liga 1 2020 dengan memilih tempat yang aman untuk penyelenggaraan sepak bola.