INDOSPORT.COM - Sebelum gabung Juventus 2019 lalu, Maurizio Sarri sempat menjadi pelatih raksasa Liga Inggris, Chelsea. Bukannya memberikan kesan baik, dirinya malah jadi biang keladi penderitaan dua bintang The Blues.
Sebelumnya, Sarri diangkat sebagai pelatih utama Chelsea pada musim panas 2018 gantikan sosok Antonio Conte yang dipecat pada 13 Juli. Secara kemampuan pemilihan pelatih asal Italia ini berdasarkan performanya saat tukangi Napoli selama tiga musim.
Membawa taktik bermain berjulukan Sarri Ball, pelatih ini terkesan sukses membuat Chelsea bangkit di awal kariernya lakoni Liga Inggris. Akan tetapi tak berselang lama metode latihan yang dijalankan oleh Sarri terkesan kaku dan buat banyak pemain bosan.
Gianfranco Zola selaku mantan asistennya bahkan mengungkapkan jika saat itu Eden Hazard dan Willian menjadi dua bintang yang paling menderita karena karena metode latihan yang tidak semestinya dilakukan oleh Sarri.
"Mereka semua sejatinya pemain penuh talenta, seperti Hazard dan Willian, pemain yang tahu cara memenangkan pertandingan dengan sendirinya, tapi mereka sangat menderita dengan berbagai latihan yang kami lakukan. Begitu juga yang lainnya," bongkar Zola dilansir Metro.
"Saya akan jujur, mereka semua pemain brilian tapi merasa bosan, dan terus dipaksa untuk lakukan latihan yang sama. Jadi itulah alasan sebagian pemain turun dari segi kualitas bermain di lapangan," tambahnya lagi.
Ucapan Zola pun terbukti, Chelsea di tangan Sarri kurang impresif di Liga Inggris hingga mendapat hujatan dari fans yang tak puas. Beruntung menjelang akhir masa jabatnnya, mantan pelatih Napoli ini sukses sumbangkan kenangan terindah berupa trofi Liga Europa setelah kalahkan Arsenal 4-1.
Setelah itu Sarri lantas memutuskan untuk pergi ke Juventus sebagai pengganti Max Allegri. Sementara itu Hazard pindah ke Real Madrid dan Willian tetap menetap di Chelsea di bawah asuhan Frank Lampard.