INDOSPORT.COM - Sosok dari Steven Gerrard merupakan kunci kemenangan Liverpool atas gelar juara Liga Champions pada tahun 2005 lalu saat berhasil mengalahkan AC Milan di laga Final.
Momen kemenangan Liverpool pada babak final Liga Champions 2005 menjadi salah satu momen terbaik dalam sejarah sepak bola. Momen ini dikenal dengan sebutan ‘The Miracle of Istanbul’ yang di mana dalam sepak bola apapun bisa terjadi.
Saat itu Liverpool harus bertemu dengan raksasa dari Italia, AC Milan pada babak final Liga Champions yang diadakan di Istanbul. Skuat Rossoneri bisa dibilang sebagai skuat terbaik di daratan Eropa kala itu. Bahkan, baru saja menjuarai Liga Champions dua tahun sebelumnya, yakni pada tahun 2003
Pada babak pertama, AC Milan langsung unggul dengan dua gol yang dicetak oleh Herman Crespo dan satu gol lagi dicetak oleh Paolo Maldini. Keunggulan 3-0 atas Liverpool bertahan hingga turun minum.
Kendati demikian, keajaiban itu muncul dengan Liverpool berhasil menyamakan kedudukan AC Milan dengan membalas tiga gol dalam enam menit di babak kedua.
Alhasil pertandingan tersebut dilanjutkan ke babak adu pinalti, yang mana seperti kita ketahui, The Reds membuat kejutan dengan memenangkan pertandingan final tersebut.
Melansir dari Sportbible, kemenangan Liverpool tersebut tak akan terjadi taanpa peran salah satu pemainnya yakni Steven Gerrard yang saat itu mengemban ban kapten.
Penampilan Gerrard kala itu memang disebut-sebut sebagai penampilan individu terbaik sepanjang masa. Tak hanya di dalam lapangan, melainkan di luar lapangan pun ia sebagai sosok yang luar biasa.
Hal ini diperkuat dengan pendapat mantan rekan setimnya saat di Liverpool, Djibril Cisse. Menurutnya, mantan gelandang Tim Nasional Inggris tersebut menjadi pemain terbaik dalam laga itu.
Cisse mengungkapkan apa yang dilakukan sang kapten kepada para pemain Liverpool yang sudah kehilangan semangat di jeda babak pertama.
“Saya tidak akan melupakan omongan Steven Gerrard di babak pertama pada final Liga Champions 2005. Gerrard bangkit dan meminta semua staf pelatih untuk meninggalkannya sendiri bersama para pemain lainnya,” kata Cisse dilansir dari Sportsbible.
“Ia bangkit dan mengatakan bahwa Liverpool adalah miliknya, itu adalah klubnya, dan dia tidak ingin menjadi bahan tertawaan dalam sejarah Liga Champions,” tambahnya.
Gerrard akhirnya mencetak gol pertama bagi Liverpool pada babak kedua. Berkat gol yang ia cetak, para pemain pun akhirnya termotivasi untuk memenangkan pertandingan.
Tak lama dari gol yang dicetak oleh Gerrard kegawang AC Milan, Vladimir Smicer dan Xabi Alonso berhasil mencetak gol dan membuat skor menjadi imbang 3-3.
Harapan itu semakin cerah ketika sang kapten mendapatkan dukungan dari berbagai pihak seperti staf pelatih dan seluruh penonton yang hadir mendukung Liverpool di Stadion Istanbul.
Di akhir pertandingan, anak asuh Benitez pun berhasil mengangkat trofi Liga Champions kelima seteleh berhasil memenangkan adu pinalti saat melawan AC Milan dengan skor 3-2. Ini adalah akhir indah dari catatan Liverpool di Liga Champions pada tahun 2005.