INDOSPORT.COM - Metode latihan Timnas Indonesia U-16 yang dipimpin oleh Bima Sakti nampak berbeda dengan pelatihan pada umumnya.
Sebab, para pemain usia U-16 masih rentan dengan penguasaan emosi dan tanggung jawab, sehingga memerlukan perlakuan yang berbeda dengan pemain Timnas usia senior.
Sepanjang 2019 lalu, Bima Sakti melakukan TC Timnas U-16 hanya dua pekan di tiap bulannya, dengan harapan para pemain tidak jenuh. Namun, hal ini justru dinilai efektif.
"TC Timnas U-16 tidak terlalu lama karena mereka juga sekolah. Kalau sudah mendekati turnamen, baru kita TC agak panjang," jelas Bima Sakti dalam sesi live di akun Instagram @bimasakti230176.
"Biar mereka tidak jenuh, dan mereka juga butuh perhatian keluarganya, kasih sayang orang tua. Contohnya aja, kalau kita marahin sedikit saja mereka sudah langsung nangis," jelas pelatih 44 tahun itu.
Selain memantau permainan di lapangan hijau, Bima Sakti dan tim pelatih juga turut memberi perhatian kepada Muhammad Valeron dan kawan-kawan di luar lapangan.
"Ibadah kita lakukan bersama-sama, yang Muslim salat lima waktu. Tiap Minggu yang non-Muslim kita kasih fasilitas ke gereja dan ke Pura."
"Kita tanya bagaimana background keluarga, suasana rumahnya, harus kita mengerti juga. Kita beberapa kali juga berkunjung ke rumah tanpa sepengetahuan pemain," pungkasnya.
Dalam waktu dekat, Timnas Indonesia U-16 akan menghadapi Piala Asia U-16 2020 di Bahrain, 16 September hingga 3 Oktober nanti. Saat ini para pemain menjalani TC secara virtual dari kediaman masing-masing.