INDOSPORT.COM - Diketahui kalau kondisi saham teranyar jawara Liga 1 2019 Bali United mengendur meski sempat mengalami penguatan pada awal Juni 2020.
Bali United adalah salah satu pelopor klub sepak bola Indonesia dan Asia Tenggara yang berani ambil tindakan dengan melantai pada bursa saham.
Serdadu Tridatu terjun ke bursa saham sejak 17 Juni 2019. Artinya sudah hampir berjalan satu tahun lamanya Bali United melantai di bursa saham.
Saham klub bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar itu bernama PT Bali Bintang Sejahtera TBK dengan kode emiten BOLA di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Pergerakan kuat dan lemah sebuah saham terus berubah tiap harinya. Maka dari itu tak ada salahnya untuk mengetahui kondisi teranyar saham Bali United.
Awal bulan ini, tepatnya Selasa (02/06/20), saham Bali United sempat melemah atau terjun hingga Rp168 per lembar saham pukul 09.00 WIB.
Padahal akhir Mei 2020 (pasca Idulfitri), posisi Bali United cukup kuat luar biasa dengan mencatatkan Rp175 per lembar saham kala ditutup pukul 15.00 WIB.
Pergerakan saham Bali United sempat menguat sekitar pukul 11.00 dan 14.00 WIB saat menyentuh Rp169 per lembar. Hal ini menjadi catatan positif.
Namun kala ditutup pada pukul 15.00 WIB, saham Bali United kembali melemah ke angka Rp168 per lembar alias menurun sebanyak -1,18 persen.
Sejak meluncur di lantai pasar bebas, posisi saham Bali United terkadang cukup kuat dan lemah sejak pertengahan hingga akhir 2019.
Kini harapan menguatkan saham Bali United kembali muncul kala PSSI berencana menggulirkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 pada September 2020.