INDOSPORT.COM - Arema FC setuju dengan usulan yang dilontarkan Persik Kediri, dengan mendukung permintaan relaksasi pajak untuk meringankan beban klub jika kompetisi Liga 1 kembali dilanjutkan.
Hal itu lantaran masa pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Dan kalau pun berakhir, belum tentu tingkat ekonomi klub bisa kembali pulih saat menjalani recovery pasca pandemi.
"Kami pikir, ide Persik itu sangat bagus. Yaitu dengan meminta relaksasi pajak," tutur General Manager Arema FC, Ruddy Widodo pada media di Malang, Jumat (05/06/20).
Pihaknya menyebut, bahwa relaksasi pajak bisa mencakup sejumlah aspek yang berkaitan dengan klub. Yang paling terasa, terutama adalah pajak hiburan untuk pertandingan beserta pajak penghasilan bagi setiap pemain.
"Kalau pemain lokal, pajak ditanggung masing-masing. Berbeda dengan pemain asing yang ditanggung klub, karena pajak di negaranya sudah tinggi," sebut Ruddy.
"Ya syukur-syukur bisa dikurangi sekian persen atau bahkan nol persen untuk berapa bulan. Teknisnya bagaimana, Kementerian Keuangan yang lebih tahu," sambung dia.
Beban pajak Arema FC sendiri tergolong tinggi dalam setiap aktivitasnya sebagai korporasi. Masa pandemi ini pula yang menjadi pertimbangan mereka setuju dengan relaksasi pajak, sebagaimana yang dialami industri pada umumnya.