3 Sisi Negatif Jika Liga 1 2020 Tiadakan Sistem Degradasi
1. Tak Ada Target
Sisi negatif pertama jika Liga 1 2020 resmi tanpa degradasi ialah tak ada target bagi para klub guna bisa keluar dari jeratan turun kasta.
Sebab, turun kasta bisa membuat pamor klub turut menurun di mata publik, baik itu masyarakat ataupun sponsor yang telah bekerja sama sejauh ini.
"Tanpa degradasi itu saya pikir bahaya. Sebagai profesional dan orang lama di sepak bola, tentu kita tidak bisa mendapat hasil yang bagus," papar pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic, kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Rabu (3/6/20).
2. Rivalitas Mengendur
Lalu sisi negatif lainnya ialah rivalitas bisa menurun drastis terhadap wacana Liga 1 2020 tanpa degradasi. Padahal ini menjadi bumbu sepak bola.
"Tak ada degradasi tentu kurang seru. Jadi, klub-klub tak ada motivasi. Menurut saya, itu harus tetap ada," beber bek Bhayangkara FC, Ruben Sanadi, kepada awak media.
Terlebih, klub Liga 1 2020 yang berada di posisi juru kunci bisa dengan tenang dan lega meski bermain buruk selama semusim penuh nantinya.
3. Mencuatnya Rumor Tak Sedap
Sisi negatif terakhir kalau ajang Liga 1 2020 jadinya tetap tak ada sistem degradasi maka bakal mencuat rumor-rumor miring yang tak sedap.
Seperti misalnya kecemburuan peserta Liga 2, istimewanya Liga 1, dan masih banyak lagi kabar burung yang bisa saja terjadi ke depannya nanti.
Terlebih, Liga 1 sedang memperbaiki segala hal yang dirasa masih kurang memuaskan dan ingin menjadi operator yang profesional ke depannya.