INDOSPORT.COM - Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono memiliki beberapa alasan memilih kompetisi Liga 1 2020 dilanjutkan kembali, dibandingkan dihentikan dan digantikan turnamen.
Menurut Teddy, bergulirnya kompetisi sangat penting, karena kualitas, jumlah pertandingannya lebih banyak dibandingkan turnamen, sehingga akan membuat performa pemain tetap terjaga. Hal tersebut, otomatis akan berdampak positif bagi Timnas Indonesia.
Jika kompetisi bergulir kembali, Persib siap mengikuti dan akan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat untuk penyelenggaraan latihan dan pertandingan Liga 1 2020.
Sebagai informasi, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 dihentikan sejak pertengahan Maret 2020, karena pandemi corona atau covid-19. Saat ini, belum ada keputusan mengenai masa depan kompetisi dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Sangat menarik untuk mendiskusikan kelanjutan Kompetisi Liga 1 tahun 2020 yang saat ini terhenti akibat pandemi Covid-19. Semua kompetisi akan bermuara ke Timnas masing-masing negara," ungkap Teddy saat berbicang dengan wartawan via aplikasi zoom, Selasa (09/06/2020).
"Sehingga kita semua harus dengan jernih memikirkan dengan sangat dalam dan komprehensif, untuk suatu kepentingan yang lebih besar, sebelum mengambil suatu keputusan terhadap kelanjutan Kompetisi Liga 1 tahun 2020 ini," jelasnya menambahkan.
Bergulirnya kompetisi menurut Teddy, selain penting untuk Timnas, juga sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Karena, tidak sedikit orang menggantungkan hidup dari sepak bola.
"Selain bermuara ke Timnas, kompetisi sepakbola juga mempunyai dampak ekonomi yang sangat besar terhadap semua family football dan stakeholders sepak bola nasional," ungkapnya.
Meski memiliki keinginan agar kompetisi bergulir kembali, namun manajemen Persib masih menunggu kepastian mengenai masa depan kompetisi dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Sejauh ini, belum ada keputusan resmi dari PSSI dan PT LIB, hanya saja muncul wacana kompetisi Liga 1 2020 akan kembali digelar pada September 2020, dengan format pertandingan terpusat di Pulau Jawa dan tidak ada sistem degradasi, serta tim peserta akan mendapat subsidi sebesar Rp 800 juta.