INDOSPORT.COM - Nama Hilarius Bryan mulai menarik perhatian klub La Liga Spanyol, Real Valladolid pada 2015 lalu.
Mantan klub Diego Costa itu melirik pemain asal Bontang, Kalimantan Timur itu usai membawa Bontang U-14 juara di turnamen sepak bola internasional bertajuk Singa Cup.
Saat itu, Bryan menorehkan prestasi gemilang dalam ajang tersebut, dimana menjadi pencetak gol terbanyak berkat 18 gol yang diciptakannya.
Bryan sempat diundang dan menjalani lima hari trial atau masa percobaan di Spanyol. Hasilnya, ia mendapatkan nilai yang dianggap sempurna dari para pelatih dan mendapatkan kesempatan lain untuk ikut berlatih di Valladolid selama sembilan bulan.
Akan tetapi, Bryan akhirnya memutuskan tidak melanjutkan latihannya karena kekurangan dana. Ketika itu, pemuda 19 tahun tersebut harus menyiapkan uang sebesar 12.600 Euro atau sekitar Rp189 juta (kurs 2016) untuk biaya hidup selama sembilan bulan di Spanyol.
Setelah gagal melanjutkan mimpinya menimba ilmu di Spanyol, Bryan memutuskan sejenak berhenti dari dunia sepak bola. Kini, ia fokus pada pendidikan dan tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
"Sekarang kesibukan lebih ke akademik, kuliah di UGM Yogyakarta jurusan politik dan pemerintahan. Sekarang semester dua tapi lagi kuliah online saja karena pandemi," tuturnya saat berbincang dengan awak redaksi berita olahraga INDOSPORT.
Meski demikian, putra dari pasangan Assen Simbolon dan Debora Devitaria Sinaga itu menyatakan cinta mati dengan sepak bola.
Hanya saja, situasi dan kondisi saat ini membuat Bryan untuk sementara fokus pada pendidikan, sambil sesekali merumput bersama teman-temannya.
"Kalau di sepak bola, jujur saya memang gila bola banget. Tapi sekarang lebih banyak mainnya di kampus, antar kampus atau jurusan paling itu saja," ujarnya.
"Jadi kalau sepak bola, saya kadang merenungi dan sayang juga gak diterusin dan hati kecil juga mau berkarier lebih panjang."
"Tapi ketika itu keadaan kurang baik, pas 2017 saya galang dana di Kita Bisa, saya pikir target masih jauh dan biaya kurang jadi kalaupun saya tetap berangkat satu tahun d isana rasanya kurang," sambung mantan anak asuh Fakhri Husaini tersebut.
Kendati tak lagi aktif di sepak bola, Bryan tak menutup kemungkinan kembali beraksi. Hasrat menjadi pemain profesional masih tetap ada, apalagi usinya masih muda, 19 tahun dan masih punya kesempatan terjun ke kompetisi yang sesungguhnya usai menyelesaikan kuliahnya.