INDOSPORT.COM - Berikut sebuah kilas balik ketika kompetisi sepak bola kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia, Divisi Utama 2006, meniadakan sistem degradasi
Hajatan akbar Liga 1 2020 sedang vakum sementara akibat pandemi virus corona (COVID-19) yang melanda Indonesia sejak awal Maret lalu.
Meski baru berjalan hingga pekan ketiga, penghentian kompetisi tak lepas dari keputusan PSSI usai berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Keputusan ini diambbil demi memberikan rasa aman kepada orang-orang yang menggantungkan hidup atau bergelut di dunia sepak bola Tanah Air.
Teranyar, PSSI pun melakukan rapat virtual dengan para peserta Liga 1 2020 yang membicarakan tentang kelanjutan kompetisi.
Apalagi, Liga 1 2020 telah mendapat restu dari Menpora Zainudin Amali dengan catatan memperhatikan betul-betul protokol kesehatan sesuai prosedur pencegahan virus corona.
Mengingat sepak bola merupakan cabang olahraga yang mengundang massa. Hal itu dilakukan agar COVID-19 tak menyebar dan memakan korban lagi.
Dalam rapat virtual belum lama ini, Liga 1 2020 rencananya digelar Oktober mendatang. Bahkan memunculkan pula wacana tak perlu turun kasta.
Wacana tersebut pun menjadi perdebatan liar di kalangan publik. Beragam tanggapan pro dan kontrak mencuat atas rumor Liga 1 2020 meniadakan sistem degradasi.
Isu ini nyatanya sempat pula mencuat kala Liga 1 2017. Namun, hal tersebut dibantah dengan tegas oleh pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Pada kenyataannya ada pula kompetisi sepak bola tertinggi Indonesia yang sempat memakai sistem tanpa degradasi secara dadakan, tepatnya edisi 2006.