INDOSPORT.COM - Manajer Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, tepat berusia 40 tahun pada hari ini, Rabu (10/6/20). Bepe, sapaannya, merupakan salah satu legenda hidup timnas Indonesia dan Macan Kemayoran.
Bepe memutuskan pensiun akhir musim lalu setelah dua kali juara Liga Indonesia dan meraih sejumlah penghargaan individu. Namun, menariknya ia menyatakan diri sebagai sosok yang tidak layak jadi panutan pemain muda.
"Sebagai pesepak bola saya ini tak bisa dijadikan panutan. Saya ini makannya sembarangan dalam tanda kutip yah," kata Bambang Pamungkas seraya tertawa saat berbincang di kanal YouTube Hanif & Rendy Show.
"Misalnya H-2 (tanding) makanannya nggak sehat. Jangan ikutin saya, faktanya kalau ngikutin saya, tak akan pernah bisa juara," cetusnya.
Dalam sesi ngobrol bersama Hanif Sjahbandi dan Rendy Juliansyah, Bepe menceritakan banyak hal. Mulai dari awal kariernya di Diklat Salatiga, hingga pernah mendapat tawaran beasiswa ke Amerika Serikat.
"Dapat undangan sekolah di Amerika sebenarnya bukan karena pintar, tapi mereka mencari atlet yang berpotensi untuk masuk sekolah di sana. Waktu itu sempat trial di Eropa dan Amerika giat bikin MLS sehingga kampus-kampus bikin summer camp dan tawarkan talenta dari seluruh dunia," tuturnya.
"Tapi karena saya ingin main bola, jadi pilih bola. Sebenarnya itu jadi perdebatan karena ibu saya maunya harus sekolah, tapi ketika itu sudah mau ke timnas Indonesia dan saat itu usia saya 19 tahun," sambung mantan pemain Selangor FA tersebut.
Lebih lanjut, Bepe menjelaskan menikmati perannya saat ini sebagai manajer Persija. Ia bahagia lantaran tak perlu lelah berlari, namun memiliki tanggung jawab yang lebih besar.
Ia mengatakan, menjadi manajer klub itu rumit tapi menyenangkan. Bepe 'senang' karena bisa menghukum pemain yang nakal, karena perannya tersebut.
"Bedanya sekarang sudah gak capek, dulu kan lari-lari. Sekarang saya menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan tim termasuk transfer pemain, kalau soal tim di lapangan itu tugas Sergio Farias," jelasnya.
"Menarik sekarang adalah saya bisa hukum orang. Kemarin ada pemain Persija yang nendang botol jadi saya hukum, saya bisa karena punya otoritas untuk itu. Itulah bagian dari membentuk karakter tim," tutup Bepe.