INDOSPORT.COM – PSIS Semarang meminta PSSI untuk menanggung biaya kesehatan apabila Liga 1 2020 jadi dilanjutkan pada Bulan September mendatang.
Menurut manajemen klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini, biaya tes kesehatan untuk mengetahui ada tidaknya Covid-19 di tubuh komponen tim cukup besar sehingga membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Di Indonesia, biaya tes swab biasanya dibanderol sebesar Rp2,5 juta per orang, sementara biaya rapid tes hanya sekitar Rp350 ribu. Walaupun rapid tes lebih murah, namun setiap klub sepak bola memiliki jumlah pemain atau pun official cukup banyak sehingga biayanya juga tetap tidak sedikit.
“Kalau soal biaya tes kesehatan, kami dari awal memang meminta PSSI untuk menanggung segala kebutuhannya karena biaya yang dikeluarkan untuk tes semacam swab atau rapid tidak sedikit,” ujar General Manager PSIS Wahyu Winarto kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Kamis (11/06/20).
“Bayangkan saja pemain dan official lebih dari 30 orang. Belum biaya lain-lainnya. Misal partai kandang gitu, ada panpel juga, ada pihak keamanan juga. Itu biayanya tidak sedikit,” imbuh pria yang akrab disapa Liluk ini.
Dalam rancangan protokol kesehatan PSSI yang telah bocor ke publik, setiap klub memang diwajibkan melakukan tes Covid-19 ke seluruh komponen tim beberapa hari jelang pertandingan.
Apabila tes tersebut dilakukan dalam sisa kompetisi, benar apa yang dikatakan Liluk bahwa biaya pengeluaran klub akan membengkak cukup besar.
Apalagi rencananya pertandingan digelar tanpa penonton sehingga klub-klub peserta Liga 1 termasuk PSIS Semarang tidak akan mendapat masukan dari tiket pertandingan.