INDOSPORT.COM - Klub sepak bola tak terduga ini kabarnya lebih berpeluang untuk merekrut pemain gagal Chelsea, Tiemoue Bakayoko, dibanding raksasa Serie A Liga Italia, AC Milan, karena dua alasan logis.
AC Milan pernah memiliki gelandang bertahan yang bernama Tiemoue Bakayoko, pada 14 Agustus 2018 sampai 2019 yang lalu. Kala itu, mereka mendatangkannya dari Chelsea sebagai pemain pinjaman dengan biaya 5 juta euro atau sekitar Rp80 miliar.
Sebenarnya, Rossoneri diberi opsi untuk mempermanenkannya dengan biaya 35 juta euro atau setara Rp563 miliar. Namun, mereka ternyata tidak mengambil kesempatan itu. Setelah kontraknya di San Siro berakhir, Bakayoko pun kembali ke Chelsea.
Satu-satunya alasan AC Milan tak berminat mempermanenkannya adalah performa sang pemain yang dianggap kurang menjanjikan. Bahkan, banyak pihak menganggap permainannya bak bencana dan kacau di San Siro lantaran kurang mampu beradaptasi.
Meski ia mulai bangkit pada akhir 2018, pihak Rossoneri sudah membulatkan tekad untuk memulangkannya ke Stamford Bridge. Sekembalinya ke Liga Inggris, ternyata Chelsea juga masih saja tak bersedia mengandalkannya untuk musim berikutnya.
Akhirnya, klub yang berjuluk The Blues itu kembali membuangnya ke AS Monaco (Ligue 1 Prancis) pada 31 Agustus 2019 untuk satu musim, yaitu sampai akhir 2019-2020. Meski Bakayoko tak mendapat kesulitan yang berarti di Monaco, ternyata dirinya masih punya rasa rindu terhadap Rossoneri.
Akhirnya, ia pun nekat terbang ke kota Milan saat pandemi virus corona hanya demi menonton langsung pertandingan mantan klubnya itu. Saat itu, AC Milan kalah 2-4 dari Inter Milan di Serie A Liga Italia. Ia pun akhirnya kembali bertemu teman-teman lamanya.
Karena keinginan terpendamnya itu, Rossoneri mulai menjajaki potensi untuk kembali mendatangkannya di bursa transfer pemain musim panas 2020. Apalagi, pihak AS Monaco juga dikabarkan tak mau mengambil kesempatan untuk mempermanenkannya di akhir musim.