Ambisi Berbisnis Pangeran Salman dan Peluang Menyelamatkan AS Roma
Membeli AS Roma bukanlah sebuah opsi yang buruk bagi Pangeran Salman. Toh, reputasi AS Roma sejatinya hingga kini masih rutin menghiasi papan atas Serie A Italia dan berlaga di ajang Liga Champions.
Setidaknya bila dibandingkan dengan Newcastle United, prestasi AS Roma tentu lebih baik. AS Roma tiga musim terakhir selalu menghiasi kompetisi Eropa, baik Liga Champions maupun Liga Europa, sedangkan Newcastle United baru promosi lagi ke kasta tertinggi Liga Inggris pada 2017 lalu, serta sulit menembus papan atas.
Membangun kejayaan bersama AS Roma tentu bukan perkara rumit untuk diwujudkan Pangeran Salman. AS Roma sudah terbiasa terlibat persaingan ketat dengan tim-tim hebat, ditambah dengan sokongan dana melimpah Pangeran Salman, kekuatan yang tercipta mungkin luar biasa.
Bayangkan saja, Pangeran Salman punya kekayaan sekitar 260 miliar pound sterling. Menggunakan kekayaan Pangeran Salman, AS Roma bisa membeli banyak bintang ternama dengan kualitas wahid.
Jika terjadi, gelar juara Serie A Italia yang terakhir kali didapatkan AS Roma pada 2000/01 silam, ke depannya bisa terulang kembali. Bahkan bukan mustahil Serigala Ibu Kota juga bisa menjadi kandidat jawara Liga Champions.
Namun prestasi bukanlah tujuan paling dekat dari premis Pangeran Salman membeli AS Roma. Hal yang paling darurat untuk dilakukan Pangeran Salman adalah menyelamatkan AS Roma dari kebangkrutan.
AS Roma belakangan memang sedang terancam mendekati kata bangkrut. Bagaimana tidak, akibat pandemi virus corona dan jalannya kompetisi yang terhenti, pendapatan AS Roma kosong melompong, hingga menderita kerugian sebesar 126,4 juta euro atau kisaran Rp2 triliun.
Makin parah bila melihat nominal hutang AS Roma yang sudah menyentuh angka 278,5 juta euro. Angka ini jauh melebihi besaran hutang Parma yang dinyatakan bangkrut musim 2014/15 lalu.
Kala itu, Parma punya hutang 100 juta euro, dan terkena hukuman otoritas sepak bola Italia dilengserkan dari kasta tertinggi, merosot ke level Serie D. Mengingat hutang AS Roma yang dua kali lipat lebih banyak ketimbang Parma dulu, ancaman degradasi jelas begitu nyata bagi Serigala Ibu Kota.
Maka dari itu, kedatangan Pangeran Salman mengakuisisi klub jelas sangat dibutuhkan AS Roma. Dana segar yang dipunyai Pangeran Salman diyakini dapat menghindarkan AS Roma dari kebangkrutan.
Kebetulan, ada laporan The Sun yang menyebutkan, bahwa pemilik AS Roma saat ini, James Palotta, sudah coba menghubungi perwakilan Pangeran Salman. Palotta berusaha menggoda Pangeran Salman agar mau menjadi pemilik baru AS Roma.
Patut dinanti, apakah kekayaan Pangeran Salman akan menyelamatkan AS Roma dari kebangkrutan? Biar waktu yang menjawabnya.