3 Alasan AC Milan Disingkirkan Juventus di Semifinal Coppa Italia
Seperti yang sudah dijelaskan secara singkat di page pertama, Juventus memang tampil menekan dan membuat AC Milan tak bisa mengembangkan permainannya.
Hal itu dibenarkan langsung oleh pelatih Si Nyonya Tua Maurizio Sarri. Dirinya menyebutkan bahwa permainan anak asuhnya tidak memberikan kesempatan kepada lawan untuk bermain.
"Yang positif adalah kami tidak memberikan kesempatan lawan mengembangkan permainan. Diperlukan waktu beberapa saat untuk mengembalikan kebugaran dan mentalitas menjadi 100 persen (pasca corona),” ujarnya.
Pioli pun membenarkan bahwa anak asuhnya mendapatkan tekanan dari sang lawan pada malam tadi. “Kami juga merasakan tekanan dari permainan operan-operan dan penguasaan bola Juve,” ujarnya.
Kartu Merah
Secara logika, kekurangan jumlah pemain tentunya akan sangat berdampak pada hasil pertandingan. Apalagi lawan yang dihadapi juara bertahan Serie A Italia sejak beberapa tahun lalu.
Itulah yang dirasakan AC Milan pada malam tadi di leg kedua Coppa Italia 2019/20. Secara tak sadar, kehilangan Ante Rebic di awal-awal babak pertama membuat Rossoneri sulit memanfaatkan peluang.
Kurang Efektif di Lini Depan
Kurang efektifnya AC Milan di lini serangnya nyatanya terdampak dari kartu merah Rebic. Bagaimana tidak, Whoscored menyebutkan bahwa Rossoneri hanya mampu melakukan enam perocbaan ke gawang.
Jumlah tersebut berbeda jauh dengan apa yang ditorehkan Juventus pada malam tadi. Masih dari sumber yang sama, Si Nyonya Tua diketahui melepaskan 26 percobaan.
“Yang kami butuhkan sekarang adalah jadi lebih konsisten, karena sejauh ini kami belum dapat hasil yang sesuai, karena penyelesaian akhir kami belum memuaskan dan kami tak cukup banyak memaksimalkan peluang," kata Pioli.
Setelah kegagalan di Coppa Italia usai disingirkan Juventus, AC Milan pun memiliki pekerjaan rumah atau PR untuk meningkatkan produktivitas di lini serang pada laga berikutnya.