INDOSPORT.COM - Siswanto memberikan tanggapan mengenai pernyataan Komisaris Utama klub Liga 2 PSKC Cimahi, Eddy Moelyo, yang menyatakan dirinya bersama Atep telah mundur.
Mantan pemain Persib ini menuturkan, hingga saat ini tidak ada surat pengunduran diri ataupun peryataan resmi dari Siswanto mundur dari PSKC, tim yang musim lalu menjadi runner up Liga 3 2019 tersebut.
Siswanto mengakui, saat ini memang ada masalah yang terjadi antara dirinya dengan PSKC perihal gaji. Namun, persoalan tersebut sedang diurus oleh Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).
"Sampai saat ini pun detik ini pun Pak Ketua (Eddy Moelyo) tidak ada telepon ke Siswanto sendiri. Memang, ada masalah cuma masih ditangani sama badan pemain APPI prosesnya, bawah DP (down payment) itu diluar gaji yang jadi polemik sampai sekarang," ungkap Siswanto, Minggu (14/06/2020).
"Jadi pribadi sendiri sampai saat ini, dan Atep sampai saat ini belum ada surat pengunduran diri. Cuma waktu itu pas WA (WhatsApp) pas kejadian masalah DP itu, bahwa kita minta hak gajinya saja, kok sekarang malah Pak Ketua bikin statement bawa saya mengundurkan diri," ungkapnya heran.
Pemain yang sempat memperkuat Persekabpas Pasuruan ini mengatakan, saat percakapan dengan Eddy melalui WA memang ada pernyataan pamit darinya. Namun, bukan berarti mundur dari PSKC.
"Kalau di WA, aku cuma mau pamit, dalam arti kok yang lain dibayar semua, kita gak mendapatkan haknya di bulan Maret. Terus saya bilang bahwa kesepakatan di dalam kontrak seperti itu Pak Ketua, saya menjelaskan itu," ucapnya.
"Kalau kaya gini saya pamit, bukan mengundurkan diri, supaya dia memberikan hak kita. Saya pamit Pak kalau kaya gini, tapi tidak resmi cuma omongan itu saja WA, belum resmi bikin surat," ujarnya.
Saat itu, Siswanto berharap ada respons positif dari pihak PSKC, namun justru ia mendapatkan tantangan dari Eddy agar membuktikan jika DP dan gaji itu berbeda.
"Karena kita berharap ada titik temu, saya mengharapkan itu untuk ketemu. Terus dia menjawab dengan ancaman, dia memaparkan, 'ok kalau kamu menang saya bayar, tapi kalau kamu kalah kita itung-itung saja, kamu masa kerja di bulan Maret kita kurangin selama kamu dapat DP', gitu intinya ada WA nya," jelasnya.
Siswanto menuturkan, tidak ada rencana untuk mundur dari PSKC, karena saat ini fokus menyelesaikan polemik mengenai gaji. Namun, beda halnya jika PSKC yang melepasnya.
"Saya belum mengundurkan diri, tapi kalau dia melepaskan saya, beda ya pengunduran diri sama dilepas, kalau dilepas saya akan menuntut hak sebagai pemain," tegasnya.
Siswanto berharap, masalah yang terjadi dengan PSKC Cimahi saat ini bisa diselesaikan secara baik, sehingga tidak ada yang dirugikan. Karena, sebagai pemain sepak bola profesional, ia selalu berusaha mengikuti aturan atau prosedur yang berlaku.