INDOSPORT.COM - Proses akuisisi klub Liga Inggris, Newcastle United, oleh Pangeran Arab Saudi terancam batal karena adanya skandal pembajakan.
Sebelumnya, konsorsium Arab Saudi berencana menebus 300 juta pound (Rp5,3 triliun) untuk membeli Newcastle. Namun, proses tersebut harus terhenti lantaran BeIN Sports melakukan protes kepada Liga Inggris.
Stasiun televisi asal Qatar itu mengaku telah mengalami kerugian semenjak stasiun televisi Arab Saudi, BeotQ ,menayangkan acara olahraga secara ilegal.
Jika hal itu benar-benar terbukti, pemerintah Arab Saudi terancam dikenai sanksi tegas oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Pihak Liga Inggris pun langsung meminta kejelasan, namun pemerintah Arab Saudi bersikeras membantah tuduhan tersebut.
Dilansir dari Dailymail, putusan mengenai status keterlibatan Arab Saudi terhadap BeoutQ akan keluar pada Selasa (16/6/20).
Arab Saudi diketahui memiliki 36 persen saham dari satelit Arabsat. Satelit itulah yang telah membantu penyiaran acara-acara olahraga ilegal yang tayang di BeoutQ.
Selain masalah pembajakan hak siar, proses akuisisi Newcastle United juga terkendala konflik kepentingan. Pangeran Arab Saudi, Muhammad bin Salman, notabene sepupu dari Pangeran Abdullah yang kini menjadi pemilik tunggal Sheffield United.