INDOSPORT.COM – Nama Ali Sunan menjadi salah satu pahlawan PSIS Semarang ketika menjuarai Liga Indonesia tahun 1999 silam.
Ketika itu, pria asal Lamongan ini menjadi salah satu pemain pilar Laskar Mahesa Jenar di bawah arahan pelatih Edy Paryono. Tak hanya menjadi pemain pilar, Ali Sunan juga diberi kepercayaan mengemban ban kapten klub asal Ibukota Jawa Tengah tersebut.
Menyandang status sebagai kapten PSIS, Ali Sunan juga menjadi pemain yang menerima trophy juara usai Laskar Mahesa Jenar mengalahkan Persebaya Surabaya di final Liga Indonesia tahun 1999 di Stadion Klabat, Manado.
Usai membawa PSIS juara, Ali Sunan lantas hijrah ke Persija Jakarta. Di Ibukota, ia hanya setahun sebelum membela klub asal tanah kelahirannya, Persela Lamongan.
Setelah itu, pria yang lahir di tanggal 1 November 1970 membela PSJS Jakarta Selatan sebelum memutuskan pensiun di tahun 2005. Lantas apa kabar Ali Sunan sekarang?
Ali Sunan saat ini bekerja di Pelabuhan Semen Indonesia yang terletak di Tuban. Ia bertanggung jawab mengecheck lampu mercusuar di pelabuhan tersebut.
“Alhamdulillah kabar saya baik. Sekarang kesibukan saya kerja di pelabuhan. Ikut koperasi desa soco rejo, namun ditugaskan di pelabuhan,” ujarnya kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Senin (15/06/20) sore.
Tak hanya bekerja di pelabuhan, Ali Sunan yang berstatus sebagai mantan pemain sepak bola juga diberi amanah dari koperasi tempat ia bekerja untuk melatih SSB milik desa soco rejo.
“Saya juga masih melatih sekolah sepak bola di SSB Soco Rejo, diberi tanggung jawab. Kebetulan saya kan mantan pemain bola,” imbuhnya.
Tak hanya bekerja di koperasi desa, pria yang memiliki 10 caps bersama Timnas ini juga memiliki usaha toko olahraga di rumahnya yang berada di Lamongan. Namun, usaha tersebut dikelola sang istri karena ia memiliki kewajiban bekerja di Tuban.
“Kalau bisnis pribadi di rumah. Ada toko olahraga yang dikelola istri,” ungkap Ali Sunan.
Lama tak berkecimpung di dunia sepak bola profesional, Ali Sunan masih memiliki keinginan untuk hadir di tengah-tengah pemain muda Akademi PSIS untuk sekadar memberi motivasi.
“Saya sebenarnya masih memiliki keinginan untuk hadir di tengah pemain-pemain muda PSIS untuk memberi motivasi. Namun ini kan belum bisa, semoga nanti setelah situasi normal bisa ke Semarang kasih motivasi ke pemain-pemain muda,” pungkas Ali Sunan.