INDOSPORT.COM - Manajemen klub Liga 2 2020, PSMS Medan, menunjukkan kepedulian terhadap legenda mereka yang nasibnya kurang beruntung, Sudiono alias Mamek.
PSMS memberikan tali asih kepada pemain mereka di era Perserikatan itu berupa sembako dan materi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sang legenda.
Pemberian diberikan langsung oleh penanggungjawab klub sekaligus manajer PSMS, Mulyadi Simatupang, didampingi Sekretaris Umum (Sekum) PSMS, Julius Raja, dan disaksikan pemain senior PSMS, Legimin Raharjo, di Komplek Stadion Kebun Bunga, Medan, Rabu (17/6/20).
"Kami sebagai manajemen PSMS memberikan perhatian, karena kondisi beliau kurang beruntung. Beliau turut membesarkan nama PSMS ini dan berjaya. Artinya, kita menghargai jasa para-para pemain yang membawa tim sebesar ini," kata Mulyadi Simatupang, kepada awak media.
"Mudah-mudahan sedikit banyaknya memberikan bantuan ini bisa berguna buat kelangsungan hidup beliau. Kita juga membuka lebar kepada beliau kalau mau di Kebun Bunga," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Manajemen PSMS juga berniat memberikan bantuan kepada para mantan-mantan PSMS yang nasibnya kurang beruntung ke depannya.
Sementara itu Mamek Sudiono mengaku bersyukur dan sangat terharu atas kepedulian Manajemen PSMS terhadap dirinya.
"Pastinya saya terharu dan bersyukur. Terima kasih banyak buat PSMS. Bantuan ini belum tahu buat apa. Lihat nanti," sebut Mamek.
Sebagaimana diketahui, Mamek Sudiono adalah salah satu legenda PSMS yang nasib kurang beruntung dan salah satu pemain yang mengantarkan PSMS juara Perserikatan 1985 silam.
Sementara itu, kisah Sudiono alias Mamek sempat viral di media sosial karena sang legenda PSMS Medan hidupnya seperti terkatung-katung dan semoat tinggal di sebuah posko milik organisasi masyarakat kepemudaan di daerah Belawan, Medan.