INDOSPORT.COM - Raksasa Serie A Liga Italia, Juventus, dikandaskan Napoli di final Coppa Italia, Kamis (18/6/20) dini hari WIB. Andar Sofian selaku pemilik saham dari Indonesia belakangan memberikan pembelaan berkelas.
Berlangsung di Stadio Olimpico, Roma, Juventus terkesan kewalahan melawan Napoli yang cenderung bertahan. Benar saja hingga waktu normal kelar, kedudukan tetap sama kuat 0-0 hingga harus dilanjutkan ke babak adu penalti.
Dalam kesempatan ini, pasukan Maurizio Sarri sudah terlihat tak mampu menang setelah sepakan Paulo Dybala dan Danilo dimentahkan Alex Meret. Kedudukan pun berakhir 2-4 untuk kemenangan Napoli sekaligus trofi perdana Gennaro Gattuso sebagai pelatih.
Kecewa dan kesal tentu saja menyertai klub terutama jajaran pemain dan pelatih, begitu juga para fans Juventus yang punya harapan besar pada babak pamungkas Coppa Italia ini. Tidak terkecuali Andar Sofian, tapi pengusaha Indonesia tersebut tetap semangat mendukung timnya.
"Kami tetaplah merupakan fans Juve. Dari kemarin, sekarang, dan besok selamanya selalu Forza Juventus!" tulis Andar Sofian dalam kolom keterangan unggahan di akun Instagram pribadinya.
Alasan Andar Sofian ngebet tetap menjadi seorang Juventini tidak lepas dari kecintaan kepada sosok legenda timnas Italia sekaligus mantan bintang unggulan Si Nyonya Tua, Alessandro Del Piero.
Sejak 2014, munculah kesempatan untuk lebih dekat dengan Juventus dengan cara menanamkan saham. Benar saja, lima tahun setelahnya Andar Sofian sukses mewujudkan mimpi sebagai pemegang sebagian dari total kepemilikan klub besar di Serie A Liga Italia.
Kami perkenalkan @andarsofian, Juventini yang statusnya kini lebih dari sekadar fans! ⚫⚪
— JuventusFC (@juventusfcid) February 6, 2020
Pengidola @delpieroale ini berkisah bagaimana dirinya menjadi Juventini hingga akhirnya memiliki saham di Juventus! 😱
Selengkapnya, dalam #BlacknWhiteInterview ⏯ pic.twitter.com/KbcKIPuA8o
Sebelum kesuksesan Andar Sofian menjadi salah satu tokoh penting Juventus, ada sosok pengusaha Indonesia lain bernama Erick Thohir yang lebih dulu mencuri perhatian.
Pada 2013, pria yang kini menjabat Menteri BUMN tersebut memiliki mayoritas 70 persen saham Inter Milan sebelum akhrnya dijual ke pengusaha China beberapa tahun lalu.