INDOSPORT.COM - Berikut jejak Safee Sali ketika bermain di Arema hingga baru-baru ini membongkar alasan pemain Malaysia ogah berkarier ke Indonesia.
Mohd Safee bin Mohd Sali kerap disapa Safee Sali yang diketahui lahir di kawasan Kajang, Selangor, Malaysia, pada 29 Januari 1984 silam.
Pemain yang kini berusia 36 tahun itu berposisi sebagai striker. Safee Sali mengawali karier sepak bola profesional saat bergabung dengan Telekom Melaka.
Tampil selama dua musim (2001-03), striker dengan tinggi 172 cm itu sukses membuat 10 gol dari 21 penampilan. Ini menjadi torehan bagus untuk pemain muda.
Lalu dirinya pindah ke Kuala Lumpur FA dan dikontrak selama dua musim penuh (2003-05) dengan membukukan 20 gol dari 31 laga di semua ajang.
Kariernya terus berlanjut hingga tiba di Sarawak FA. Meski dikontrak semusim saja, tetapi ketajaman Safee Sali tak berubah dengan menorehkan 10 gol dari 26 laga.
Bahkan ketajaman Safee Sali turut mengantarkannya untuk tampil di Timnas Malaysia U-23 selama tiga tahun beruntun (2004-07) dan mengemas 15 gol dari 29 laga.
Puncak karier striker yang identik dengan nomor punggung 10 itu kala berseragam Selangor FA selama empat musim (2006-10) lamanya.
Karena bersama Selangor FA, Safee Sali mengemas 36 gol dari 105 laga serta merengkuh Charity Shield Malaysia (2009, 2010), Liga Super Malaysia (2009, 2010) dan FA Cup Malaysia (2009).
Nama Safee Sali menjadi sosok yang paling tak disukai oleh publik Bumi Pertiwi ketika bermain di laga final Piala AFF 2010 antara Malaysia vs Indonesia.
Penyerang yang sudah bermain sepak bola sejak usia sembilan tahun itu menjadi salah satu pemupus harapan Timnas Indonesia meraih Piala AFF untuk pertama kali.
Sebab Safee Sali sukses mencetak dua gol di leg pertama kala tampil di Malaysia dan membuat satu gol saat mentas di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Terlebih perayaan gol striker yang mengidolai Wayne Rooney itu dianggap berlebihan dan memancing ketidaksukaan para suporter Indonesia.
Berlabuh ke Indonesia
Usai pagelaran tersebut, Safee Sali mendapat tawaran dari klub Indonesia, tepatnya Pelita Jaya dengan durasi kontrak selama semusim penuh.
Hal tersebut menjawab mimpi mantan striker Timnas Malaysia itu yang ngebet sekali bisa berkarier di luar negeri, tepatnya negara manapun.
Baginya Indonesia memiliki atmosfer berbeda dengan sepak bola Negeri Jiran, terutama dukungan suporter yang selalu ada tiap pertandingan.
Pemain berzodiak Aquarius itu sukses membuat 27 gol dari 42 penampilan di semua kompetisi pada musim 2011 silam dan Pelita Jaya finis di posisi enam (51 poin).
Hal tersebut membuktikan kalau Safee Sali gampang sekali beradaptasi dengan gaya permainan sepak bola Indonesia dan sempat jadi kapten Pelita Jaya.
Bahkan Safee Sali diberi perpanjangan kontrak hingga Februari 2014 oleh manajemen Pelita Jaya karena kualitasnya sangat vital bagi klub.
Konflik yang Rumit
Akan tetapi di 2012, Pelita Jaya melakukan kerja sama atau merger dengan Arema Indonesia yang berlaga di Indonesian Super League atau Arema ISL.
Tahap tersebut dimulai sejak akhir September hingga Arema ISL benar-benar resmi diakuisisi penuh sahamnya oleh Pelita Jaya pada Oktober 2012.
Safee Sali dan rekan-rekannya pun mau tak mau pada musim 2013 harus ikut bagian dari klub yang mengubah namanya menajdi Arema Cronous. Tetapi dirinya tak masalah.
"Akan jadi modal semangat baru bagi saya bisa bermain di hadapan Arema (Cronous) yang banyak. Saya harap doa dan dukungan mereka bisa membantu saya," kata Safee ke awak media, November 2012.
Hal ini sempat membuat Federasi Sepak Bola Malaysia kebingungan karena pemain andalan Negeri Jiran itu main di klub yang dicap ilegal oleh PSSI.
Artinya, Safee Sali bisa tak ikut bagian skuat Malaysia untuk mentas di Piala AFF 2012 atau ditakutkan bakal mengganggu secara administrasi.
Sehingga harapan untuk membela klub yang kini bernama Arema FC itu pun harus dipendam. Karena menyangkut masa depan karier Safee Sali ke depannya.
Uluran bantuan pun datang dari klub Liga Super Malaysia, Johor Darul Ta'zim yang meminjam Safee Sali dari Arema FC selama semusim penuh dan disetujui manajemen.
"Ini adalah jalan terbaik yang bisa saya lakukan untuk sekarang," papar Safee dikutip Astro Awani, Desember 2012.
Bahkan bersama Johor Darul Ta'zim, pemain yang kini berusia 36 tahun itu tetap moncer dan meraih beberapa gelar juara hingga dipermanenkan klub tersebut.