INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia yang harus banyak belajar sabar dari Liverpool dan Vietnam, serta memahami pentingnya proses menjadi juara.
Timnas Indonesia dan PSSI belakangan menjadi perbincangan hangat, terutama tentang isu pemecatan pelatih Shin Tae-Yong yang bahkan belum memainkan laga resminya bersama skuat Garuda.
Isu tersebut pertama kali muncul setelah Shin Tae-yong mengutarakan sejumlah kekecewaannya kepada PSSI dalam sebuah wawancara dengan media Korea Selatan, Naver Sport.
Dalam wawancara tersebut, Shin Tae-yong secara terang-terangan mengadu soal PSSI yang kerap mencla-mencle dalam bersikap hingga menyinggung masalah transparansi.
“Ketua PSSI (Iriawan) awalnya mendukung penuh semua program saya. Saya ditantang oleh visi dan misi PSSI. Untuk melakukan itu, kita harus bergerak bersama, perlahan-lahan. Awalnya, saya melakukan semuanya seperti itu, kemudian sikap saya berubah,” jelasnya.
“Sikap saya (kepada PSSI) sudah tak seperti saat pertama kali, saya sudah berbeda. Saya sudah tidak tahan lagi," tukas Shin Tae-yong.
Lebih lanjut dalam wawancaranya, mantan pelatih yang membawa Korea Selatan mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018 ini mengaku tertekan dengan target tinggi yang belakangan dibebankan kepadanya.
Disebutkan bahwa Shin Tae-yong diberi target membawa timnas menduduki empat besar Piala Asia U-19 dan juara Piala AFF. Dia juga diminta membawa Indonesia masuk semifinal Piala Dunia U-20.
Namun, target tersebut menurut sang pelatih terlalu berat, terlebih posisi timnas Indonesia sekarang masih kalah bersaing dengan beberapa negara peserta dalam tiga turnamen akbar tersebut.
Pernyataan Shin Tae-yong ini sampai juga ke telinga petinggi PSSI. Seperti dugaan, pohak federasi merasa tidak terima dan menantang sekaligus mengancam Shin Tae-yong.
Melalui Ketua Satuan Tugas Timnas Indonesia, Syarif Bastaman, Shin Tae-yong diminta untuk kembali ke Indonesia pada pekan depan. Jika tidak bisa memenuhi panggilan, sang pelatih bisa dipecat.
Andai kejadian, hal tersebut akan menjadi citra negatif buat PSSI bahkan bisa menimbulkan mosi tidak percaya para suporter terhadap federasi yang dianggap sudah melakukan reformasi.
Ketimbang melakukan pemecatan lantaran kritikan yang diberikan Shin Tae-yong, ada baiknya PSSI berbenah serta bersabar dan memberikan wewenang penuh kepada sang pelatih terkait progres timnas Indonesia kedepan
Berkaca dari beberapa tim besar dunia, Liverpool bisa menjadi mentor yang puas buat PSSI dan timnas Indonesia. Di mana klub asal Inggris tersebut sukses menikmati buah kesabaran mereka sejak awal kedatangan Jurgen Klopp.