Liga Indonesia

Shin Tae-yong Ungkit Kejayaan Korea Selatan di 2002 yang Bisa Ditiru Timnas

Minggu, 21 Juni 2020 15:50 WIB
Penulis: Elizabeth Ayudya Ratna Rininta | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Shin Tae-yong membahas masa kejayaan Korea Selatan di 2002 yang dapat ditiru Timnas Indonesia. Copyright: © Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Shin Tae-yong membahas masa kejayaan Korea Selatan di 2002 yang dapat ditiru Timnas Indonesia.

INDOSPORT.COM - Shin Tae-yong membahas masa kejayaan Korea Selatan di 2002 yang dapat ditiru Timnas Indonesia. 

Pelatih Timnas Indoenesia, Shin Tae-yong baru-baru ini menjadi perbincangan hangat karena mengutarakan banyak hal terkait PSSI kepada media Korea Selatan, Naver Sports. 

Shin Tae-yong menyoroti adanya perbedaan visi dan misi dengan PSSI yang sedianya dirancang sejak awal. Di mana, federasi memberi target tinggi yang waktunya terbilang singkat karena turnamen sepak bola akan digelar dalam waktu dekat.

Dikatakannya, PSSI meminta Shin Tae-yong memimpin timnas U-19 setidaknya finis empat besar di Piala  Asia dan Piala Dunia U-20.

Untuk meraih prestasi-prestasi di atas, Shin Tae-yong jelas membutuhkan waktu dan sarana untuk mengadakan latihan secara intensif. 

Ia pun bertekad ingin membawa Timnas U-19 melakukan pemusatan latihan (TC) di Korea Selatan, mengingat kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi.

Dilansir dari laman KBS, Shin Tae-yong juga membahas masa kejayaan timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2002, yang mendapat hasil gemilang dari keuletan dalam latihan.

"Seperti diketahui, Timnas Korsel memetik hasil gemilang di Piala Dunia 2002 berkat proses latihan yang memakan waktu panjang serta ketekunan," ujar Shin Tae-yong. 

Diketahui, pada tahun 2002, Korea Selatan tak hanya sukses menggelar Piala Dunia bersama Jepang, tetapi juga melesat jauh di turnamen. Taegeuk Warriors menjadi tim Asia pertama yang melaju ke semifinal.

Korsel sukses mencapai semifinal usai mendepak Spanyol di babak delapan besar. Laju bagus Korsel terhenti di babak semifinal saat melawan Jerman. Mereka kalah tipis 0-1 di babak semifinal akibat gol tunggal Michael Ballack, dan meraih posisi 4 usai kalah dari Turki dengan skor 3-4.