INDOSPORT.COM - Berikut kisah Hilmansyah yang semula hanya seorang suporter cilik hingga berhasil membawa PSM Makassar menjadi juara Piala Indonesia 2018/19.
Berkat bantuan sang ayah, pria asal Kabupaten Jeneponto ini telah mencari tahu seluk beluk tentang Pasukan Ramang sejak duduk di bangku Sekolah Dasar.
"Bapak sering pergi ke Makassar hanya untuk menonton PSM dan saya juga sering ikut, dari situlah saya mulai cari tahu asal usul klub ini," ungkapnya belum lama ini.
Bagaikan kisah di negeri dongeng, Hilmansyah yang hanya sebatas suporter cilik tumbuh berkembang hingga kini menjadi salah satu penggawa Pasukan Ramang.
Tepatnya pada jendela transfer awal musim Liga 1 2017, ia secara resmi diikat kontrak dan mewujudkan mimpinya untuk membela klub idolanya tersebut.
"Mimpi yang menjadi kenyataan, tidak sampai fikir juga dan hampir putus asa merintis karir di dunia sepak bola karena tahu sendiri di Jeneponto itu tidak terlalu banyak jaringan untuk ke Makassar," tutur kiper berusia 23 tahun ini.
"Jadi saya memilih untuk kuliah, ternyata ketemu dengan Coach Bahar Muharram lalu direkrut di sekolah sepak bolanya hingga dipanggil ikut seleksi di PSM dan alhamdulillah lolos," tutur dia lagi.
Kiper dengan postur 1,83 meter ini pun berhasil membawa klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan menjadi juara Piala Indonesia 2018/19.
Pasukan Ramang mengalahkan musuh bebuyutan Persija Jakarta dengan skor agregat 2-1 yang mana ia bermain pada laga final leg pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
"Sangat bangga karena semua tahu kalau klub ini sudah lama tidak juara sedangkan saya sendiri baru beberapa musim dan langsung memberikan juara," kata dia.
Juara Piala Indonesia 2018/19 merupakan gelar prestisius pertama yang disabet PSM Makassar sejak Liga Indonesia 1999/00 dimana kala itu Hilmansyah masih berusia tiga tahun.