INDOSPORT.COM - CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin, menyebut klubnya tidak permah lepas dari hinaan dikarenakan status dan kondisi Stadion Andi Mattalatta alias Mattoangin.
Sekali pun klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan tersebut telah mengukir prestasi di kompetisi domestik hingga mewakili Indonesia di level internasional.
Munafri Arifuddin menilai, buruknya kondisi Stadion Mattoangin tersebut selalu menjadi perbincangan menarik yang muaranya justru menjadi cacian dan hinaan.
Pasalnya, stadion yang diresmikan pada 1957 tersebut dianggap tak layak untuk melangsungkan sebuah laga sepak bola hingga sering dicap sebagai kandang ayam.
"Obrolan seputar sepak bola memang selalu menarik, bukan hanya apa yang terjadi di dalam lapangan, melainkan juga sisi-sisi lain yang menopang industri ini," ungkap Munafri Arifuddin belum lama ini.
"Dalam setiap perdebatan terhadap sepak bola kalau tidak bicara soal prestasi pasti mengenai markas. Inilah yang menjadi area yang paling sering kami dirundung oleh suporter lain," tambah dia.
Ia sadar, meski telah menjuarai Piala Indonesia 2018/19 dan runner-up Liga 1 2018 hingga dua musim beturut-turut mengikuti Piala AFC, PSM Makassar tak akan lepas dari hinaan.
"Tidak bisa kami menghindar dari bully-an itu (kondisi Stadion Andi Mattalatta), tapi kalau prestasi kami tentu bisa memperlihatkan dan membuktikannya," tegas pria berusia 44 tahun ini.
Untuk itu, Munafri sangat mengapresiasi dan mendukung penuh langkah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) yang berniat merenovasi stadion berkapasitas 15.000 penonton tersebut.
"Pembangunan stadion ini tentu memberikan harapan yang sangat besar, terutama untuk seluruh publik pecinta sepak bola yang ada di Sulawesi Selatan," pungkas Munafri.
Stadion Mattoangin menjadi saksi ketika PSM Makassar menjuarai Piala Indonesia 2018/19. Itulah trofi pertama Munafri Arifuddin sejak dia menjabat sebagai CEO pada 2016.