INDOSPORT.COM – Wacana pelatih Shin Tae-yong yang ingin menggelar TC di Korea Selatan untuk timnas U-19 rupanya sempat dibahas dalam rapat DPR dan Menpora.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu sempat muncul wacana bahwa pelatih timnas Shin Tae-yong menginginkan menggelar Training Center (TC) Timnas U-19 di Korea Selatan.
Keinginan Shin Tae-yong sempat membuat ramai publik pecinta sepak bola Indonesia karena konon kabarnya tidak mendapat restu dari PSSI. Hubungan antara federasi dan pelatih asal Negeri Gingseng ini pun sempat memanas karena kedua pihak saling melontarkan opini di media.
Mendengar hal tersebut, anggota Komisi X DPR RI dan Menpora Zainudin Amali sempat membahas masalah ini dalam Rapat Kerja Anggaran (RKA) dan Rapat Kerja Pemerintah (RKP) 2021 di Gedung Nusantara, Senayan, Rabu (24/06/20) silam.
Hal ini diungkapkan salah satu anggota Komisi X DPR RI asal Partai Demokrat, Yoyok Sukawi.
“Menpora kemarin bilang bahwa PSSI harus selalu didukung karena ini membawa nama negara dan jangan sampai Timnas ini gagal, makanya kalau PSSI butuh anggaran berapa pun kami support,” tuturnya kepada INDOSPORT di Semarang, Jumat (26/06/20) malam.
“Beliau (red-Menpora) juga menyampaikan bahwa PSSI tidak perlu khawatir terkait dana. Jadi Pak Menteri tidak ingin tidak berangkat TC ke Korea Selatan karena urusan duit,” imbuhnya.
Usai mendengar pernyataan Menpora, kebetulan Yoyok Sukawi yang juga anggota Exco PSSI memberi sedikit klarifikasi kepada Zainudin Amali dan koleganya di Komisi X bahwa sebenarnya bukan masalah dana yang membuat federasi tidak memberangkatkan skuat Timnas U-19 ke Korea Selatan.
“Kemarin saya sampaikan bahwa sebenarnya bukan karena tidak punya duit, tetapi kami itu tidak mau pemain itu jadi jauh. Apalagi besok Piala Dunia kan mainnya di sini, kecuali kalau Piala Dunia-nya main di sana dan pemain-pemain Timnas butuh adaptasi,” ungkap Yoyok Sukawi.
“Yang kedua kontrolnya sedikit sulit kalau di sana. Seperti ketua umum PSSI juga pengen memantau langsung TC Timnas sehingga mungkin lebih ideal kalau digelar di sini. Terus soal kesehatan juga karena cukup rentan memberangkatkan banyak orang ke luar negeri,” pungkasnya.