INDOSPORT.COM - Dirumorkan akan dijual Lechia Gdansk pada akhir musim ini, Egy Maulana Vikri wajib bertahan di Eropa karena tiga alasan berikut.
Kabar kurang mengenakkan datang dari pemain Timnas Indonesia U-23 yang bermain di Eropa, Egy Maulana Vikri. Di mana muncul rumor bahwa pemain 19 tahun itu akan dilepas oleh klubnya Lechia Gdansk pada akhir musim ini.
Rumor ini mencuat lewat akun Twitter Jezioro Sportu (@jeziorosportu), Sabtu (27/06/20), yang menyebutkan Egy Maulana kemungkinan akan dilego Lechia Gdansk seharga 300 ribu euro (Rp4,6 miliar) kepada salah satu klub di antara Gornik Zabrze, Warta Poznan, atau Slovan Bratislava.
Semua itu memang masih sebatas rumor. Tetapi setidaknya rumor tersebut masih cukup menggembirakan buat publik sepak bola Indonesia dan Egy Maulana sendiri. Sebab jikapun akhirnya meninggalkan Lechia Gdansk, dirinya masih memiliki kemungkinan besar untuk tetap bermain di Eropa.
Karena berkaca pada tiga alasan yang INDOSPORT rangkumkan berikut ini, pilihan bertahan di Eropa adalah hal wajib yang harus dilakukan Egy Maulana Vikri demi kariernya, dibanding harus kembali ke Indonesia saat ini.
Berikut tiga alasan wajibnya.
Kondisi Kompetisi
Alasan pertama Egy Maulana Vikri saat ini wajib untuk bertahan di kompetisi Eropa, adalah kondisi kompetisi yang masih belum sangat jelas di Indonesia akibat pandemi virus corona.
Dampak pandemi virus corona memang juga terasa di kompetisi Eropa. Namun bagaimanapun dengan struktur yang lebih baik, kondisi di Eropa jelas akan lebih terjamin.
Bukan hanya dalam hal keberlangsungan kompetisi. Namun juga ke masalah latihan dan kesehatan Egy Maulana sebagai pemain yang juga pasti akan lebih terjamin di tengah situasi saat ini.
Jadi, baik bertahan di Lechia Gdansk ataupun pindah ke klub lainnya, asalkan masih di Eropa, itu masih akan jadi hal yang sangat baik bagi perkembangan karier Egy Maulana ke depannya.
Usia Masih Muda
Alasan kedua selain terkait situasi kompetisi akibat pandemi virus corona adalah usia Egy Maulana Vikri yang masih sangat muda.
Dalam dua musim ini bersama Lechia Gdansk Egy Maulana Vikri memang tak mendapatkan banyak kesempatan bermain di tim utama. Tetapi dengan usia yang masih 19 tahun, hal itu jelas bukan persoalan yang besar.
Masih banyak waktu untuk Egy Maulana bisa menimba ilmu dari kualitas sepak bola Eropa yang pasti lebih baik dibanding di Indonesia. Dibandingkan berpikir untuk mendapatkan kesempatan bermain di tiap pekannya saat ini.
Perihal menit bermainnya yang masih sedikit, di usia yang baru 19 tahun rasanya Egy Maulana Vikri juga tak perlu banyak khawatir, karena banyak pula pemain seusianya di Eropa saat ini yang juga belum banyak mendapatkan kesempatan bermain lebih di klubnya masing-masing.