INDOSPORT.COM - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, menyebut pencairan hak komersial bagi klub bisa menjadi tantangan pertama yang mesti dihadapi jajaran direksi baru di PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), selaku operator kompetisi Liga 1.
Turunnya SK PSSI perihal penentuan nasib kompetisi beserta pemenuhan hak anggota tim pada 27 Juni lalu, memang cukup melegakan bagi setiap klub Liga 1, termasuk Arema FC.
Satu dari tiga poin pada SK itu adalah menentukan besaran gaji pemain maupun pelatih. Yaitu tetap 25 persen pada Juli dan Agustus, serta naik menjadi 50 persen mulai September atau satu bulan sebelum kick-off kompetisi Liga 1 pada Oktober mendatang.
"Tinggal bagaimana mencari sumber dananya. Karena anggapan kami, hak komersial yang Rp520 juta itu tetap dicairkan pada Juli-Agustus nanti," Ruddy Widodo mengatakan.
"Sementara hak komersial yang naik sampai Rp800 juta itu, ada mulai September," sambung dia.
Maka dari itu, pihaknya berharap banyak pada kinerja jajaran direksi baru LIB pasca RUPS lalu.
"Bisa menjadi tantangan pertama bagi teman-teman (direksi). Ya, semacam Wellcome job lah," Ruddy Widodo menjelaskan.
Sejauh ini, Arema FC dan klub Liga 1 lain baru mendapatkan 2 termin dari total hak komersil senilai Rp5,2 Miliar. Dana sebesar Rp520 juta mereka dapatkan untuk termin di Bulan Februari dan Maret 2020.