Kisah Kutukan Maradona yang Meneror Ronaldo di Juventus
Serupa tapi Tak Sama: Ronaldo Gabung Juventus
Beralih ke era modern, Cristiano Ronaldo sukses digaet oleh Juventus dengan mahar 112 juta euro (Rp1,8 triliun) dari Real Madrid. Pemain asal Portugal ini digadang-gadang bakal menjadi penyerang yang akan menguasai Italia, dilihat dari jumlah lima Balon d'Or-nya.
Dalam buku Jimmy Burns, sekali diungkapkan jika Ronaldo dan Maradona memiliki kesamaan dalam hal predikat pemain terbaik dunia dan punya visi jelas, haus akan gelar juara. Akan tetapi, keduanya juga memiliki perbedaan besar yang bisa dilihat dengan mudah.
Jika Maradona bergabung dengan alasan untuk membangun Napoli yang tanpa gelar, lain halnya dengan Ronaldo yang malah main untuk tim langganan juara Serie A Liga Italia. Di sini terkesan jika pemain ikonik bernomor punggung tujuh itu tengah main aman.
Ronaldo pada 2018 lalu sedang berada dalam punya ketenarannya usai mampu menguasai Spanyol dan sukses gaet gelar juara Eropa 2016 bersama Portugal. Akan tetapi setelah gabung Juventus, prestasi yang didapatnya malah hanya gelar domestik saja.
Pada musim perdana di Turin, Ronaldo terkesan gagal menyumbangkan gelar Liga Champions yang notebene merupakan salah satu bidang spesialisnya. Benar saja Juventus keok di perempatfinal saat menjamu Ajax Amterdam yang tergolong tim baru.
Setelah kedatangan Ronaldo, Juventus seolah-olah mulai seret gelar dan hanya bisa memenangkan Serie A Liga Italia saja. Berbeda dengan Napoli yang sedikit demi sedikit mulai menunjukkan taji sebagai klub berbahaya meski mengalami penggantian pelatih dari Carlo Ancelotti ke Gennaro Gattuso.
Puncaknya pun terjadi pada 18 Juni 2020 ketika Napoli berhadapan lawan musuh bebuyutan mereka, Juventus yang sempat menjelek-jelekan mereka di Coppa Italia. Bukannya bisa menang mudah, Si Nyonya Tua malah terpuruk dan penyebab kekalahan mereka ialah Ronaldo.
Ronaldo saat itu seolah-olah tenggelam dalam masa kegelapan Juventus tanpa meninggalkan nama besarnya. Terbukti pada babak penalti, ia tak masuk hitungan sebagai salah satu algojo.
Kondisi ini seolah membuka lagi lembaran lama saat Juventus berlaku sebagai pihak antagonis. Berkah dari Maradona yang dipercaya sebagai dewa sepak bola seolah mengisyaratkan jika Napoli akan selalu sukses membalikkan keadaan lawan rival Serie A Liga Italia tersebut.
Juventus seolah-olah mendapat karma akan kesombongan mereka selepas memboyong Ronaldo yang katanya pemain terbaik dunia tapi malah hasilkan prestasi nihil. Berbeda dengan Napoli yang justru mulai tunjukkan tajinya di kompetisi kasta atas Negeri Pizza.