INDOSPORT.COM - Pelatih kiper Persita Tangerang, Mukti Ali Raja angkat bicara terkait kebijakan PSSI yang mengizinkan klub untuk negosiasi ulang kontrak pemain dan pelatih, saat Liga 1 dan 2 2020 dilanjutkan. Ia masih menunggu keputusan lebih lanjut dari manajemen klub.
Dalam Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang kelanjutan kompetisi dalam keadaan luar biasa tahun 2020, PSSI memberikan izin perubahan dengan kisaran 50 persen (untuk Liga 1) dan 60 persen (Liga 2) dari kesepakatan awal musim ini. Kebijakan itu mulai berlaku sebulan sebelum Liga 1 dan 2 dilanjutkan.
Mukti mengatakan, hanya menunggu informasi dari manajemen Persita. Ia berharap ada solusi terbaik bagi pemain dan pelatih serta pihak klub.
"Kalau masalah renegosiasi saya pikir hampir semua pelatih atau pun pemain akan mematuhi itu," katanya.
"Saya percaya dan yakin manajemen Persita akan membuat kebijakan yang membantu kami semua. Harapannya adalah semoga perubahan itu sesuai dengan besar dan kecilnya kontrak."
"Misalnya yang gaji Rp10 juta kalau kena renegosiasi jadi Rp5 juta kan berat, tapi seandainya yang gaji Rp50-100 juta walau kena renegosiasi, gajinya masih lumayan," imbuh Mukti.
Kebijakan PSSI menetapkan renegosiasi kontrak nyatanya masih menuai kontra. Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) menyayangkan sikap federasi yang terlalu cepat menentukan besaran nilai kontrak, sebab hal itu bisa merugikan pemain lantaran besaran nilai kontrak tiap pemain dan klub berbeda.