Deretan Pemain Naturalisasi yang Disia-siakan Timnas Indonesia (Part 1)
Pertama ada Silvio Escobar yang merupakan striker kelahiran Asuncion, Paraguay. Memulai debut di Liga Indonesia bersama Persepam Madura United pada tahun 2014, Silvio Escobar sudah malang-melintang di sejumlah klub tanah air.
Memulai karier dari Persepam, PSM Makassar, Bali United, Perseru Serui, Persija Jakarta, PSIS Semarang, hingga TIRA-Persikabo. Sudah sempat bermain dalam 2 pertandingan bersama TIRA-Persikabo, Silvio Escobar telah mengukir satu gol saat melawan Persita Tangerang.
Striker berusia 33 tahun itu sejatinya sudah menyelesaikan proses naturalisasinya sejak beberapa tahun yang lalu. Namun, hingga saat ini, ketajamannya masih belum mampu memikat pelatih Timnas Indonesia sehingga talentanya masih tersia-siakan atau belum mampu dimanfaatkan.
Guy Junior
Selanjutnya ada striker yang lahir di Kamerun, Guy Junior Nke Ondoua. Resmi menjadi warga negara Indonesia pada Juli 2016, ternyata Guy Junior pertama kali sudah menginjakan kaki di tanah air sejak 2005 dengan memperkuat PS Palembang.
Melanjutkan karier di Gresik United, Persidafon Dafonsoro dan Persebaya Surabaya, Guy Junior memutuskan untuk hengkang ke Liga Hong Kong. Pulang ke Indonesia pada 2013 dengan memperkuat Persiwa Wamena, Guy Junior akhirnya menjadi juara Liga 1 bersama Bhayangkara FC di edisi 2017.
Guy Junior kembali memainkan peran penting usai membawa PSM Makassar juara Piala Indonesia 2019, sebelum akhirnya musim ini membela Borneo FC. Guy Junior yang kini sudah berusia 33 tahun masih berharap dipanggil Timnas Indonesia.
Sebagai informasi tambahan, Guy Junior yang sudah menjadi warga negara Indonesia akhirnya menikahi Cholin Misgetawati dengan buah hati 3 orang anak bernama Moise, Aaron dan Ezekiel.
Herman Dzumafo
Herman Dzumafo Epandi, menjadi nama selanjutnya striker naturalisasi asal Kamerun yang ternyata masih belum juga dipanggil ke Timnas Indonesia. Padahal sejak merintis karier di Liga Indonesia pada 2008, kiprah Herman Dzumafo terbilang cukup gemilang.
Sempat memperkuat PSPS Pekanbaru, Arema Indonesia, Persib Bandung, Sriwijaya FC hingga kini bersama Bhayangkara FC. Bersama Bhayangkara FC, statistik Herman Dzumafo terbilang cukup mengesankan dengan sukses menorehkan 21 gol hanya dalam 65 pertandingan saja.
Dengan catatan gol yang lumayan untuk striker berusia 40 tahun dan dengan sudah dinaturalisasi pada 2017 lalu, seharusnya ia sudah bisa membela Timnas Indonesia. Memang benar usianya sudah tua, tapi kekuatan fisik kekarnya masih terlihat seperti pemain berumur 25 tahunan.
Zoubairou Garba
Nama terakhir dalam daftar kali ini, ada Mountala Zoubairou Garba Daniel alias Zoubairou Garba yang saat ini membela Persebaya Surabaya. Pada tahun lalu saat bermain untuk TIRA-Persikabo, Zoubairou Garba menyelesaikan proses naturalisasinya dan mendapat panggilan baru yaitu Cecep.
“Karena kita butuh dua bek ‘asing’ di belakang. Kenapa? Karena kita punya satu bek asing. Dia (Zoubairou) memang naturalisasi. Dia sudah KTP Sukabumi. Jadi namanya Cecep Zoubairou,” begitu penuturan pelatih Zoubairou di TIRA-Persikabo, Rahmad Darmawan pada 2019 lalu.
Sesungguhnya jika melihat rekam jejaknya, bek berusia 34 tahun itu tidak bisa diremehkan karena sempat menjadi palang pintu utama PSIS Semarang bersama Maman Abdurrahman di final Liga Indonesia 2006. Dengan status sudah dinaturalisasi, ternyata Cecep masih belum juga dipanggil Timnas Indonesia.